Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:38 WIB | Senin, 17 Oktober 2016

Bulan Oktober Rupiah Terdepresiasi 0,37 Persen

Ilustrasi. Penukaran mata uang di money changer. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUAHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar rupiah yang dilakukan di money changer (tempat penukaran mata uang) yang tersebar di seluruh Indonesia sampai dengan minggu ke-2 bulan Oktober 2016, rupiah terdepresiasi atau melemah sebesar -0,38 persen terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Sementara rupiah terapresiasi atau menguat terhadap tiga mata uang yaitu dolar Austalia (AUD) sebesar 0,60 persen, euro (EUR) sebesar 0,88 persen, dan yen Jepang (JPY) sebesar 2,21 persen.

“Kalau kita masuk kepada bulan Oktober 2016 - jadi kalau tadi minggu ke-4 September 2016 -  ini merupakan yang lebih up to dated, posisi nilai tukar rupiah yang dilakukan di money changer  sampai dengan bulan Oktober 2016 minggu ke-2, bisa dilihat selama minggu ke-2 nilai rupiah terhadap dollar AS terdepresiasi sebesar 0,37 persen,” Kepala BPS, Suhariyanto di kantor BPS, Gedung 3 lantai 1 Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta, hari Senin (17/10).

“Sementara (minggu ke-2 bulan Oktober 2016) rupiah terhadap dolar Australia, euro, dan Yen mengalami apresiasi. Untuk dolar Australia 0,60, sementara untuk euro 0,88, untuk Yen Jepang adalah 2,21,” dia menambahkan.

Suhariyanto mengatakan, masyarakat tentu sudah mendapatkan perkembangan nilai tukar mata uang dari Bank Indonesia (BI), tapi perlu dicatat bahwa yang ditampilkan BI atau pun yang bisa dilihat di internet itu adalah perkembangan nilai tukar mata uang untuk transaksi yang besar, seperti ekspor, impor, dan sebagainya.

Sementara tabel BPS menurut Suhariyanto, adalah melengkapi supaya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam karena perkembangan nilai tukar eceran ini dikumpulkan dari money changer di seluruh Indonesia.

September 2016 Rupiah Terapresiasi

Lebih lanjut, Suhariyanto mengatakan, selama minggu keempat bulan September 2016 rupiah terapresiasi terhadap USD, AUD, Yen, dan EURO.

“Jadi yang bisa dilihat nilai tukarnya ada empat, baik terhadap USD, AUD, Yen Jepang dan euro bahwa selama minggu keempat September 2016 Rupiah kita mengalami apresiasi terhadap mata uang empat negara tersebut,” kata Suhariyanto.

Dalam laporannya BPS merincikan, bahwa pada bulan September 2016 rupiah terapresiasi sebesar 2,27 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dengan level tertinggi rata-rata kurs tengah eceran Rp 12.937,54 per dolar AS.

“Kalau kita lihat per provinsi level tertingginya ada di NTT (Nusa Tenggara Timur), apresiasi terbesarnya sebesar 2,98 persen. Sementara terendahnya adalah di Provinsi Gorontala sebesar Rp 13.180 per dolar AS, apresiasinya terkecil yaitu sebesar 0,43 persen,” kata dia.

Sementara itu, terhadap dolar Australia, nilai tukar rupiah juga terapresiasi. Rupiah terapresiasi 0,73 persen dengan level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu kedua September 2016 yang mencapai Rp9.858,18 per dolar Australia.

Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Kalimantan Utara yang mencapai Rp 9.443,00 per dolar Australia pada minggu kedua September 2016.

Rupiah juga terapresiasi 0,38 persen terhadap yen Jepang pada September 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu pertama September 2016 yang mencapai Rp 128,05 per yen Jepang.

Sedangkan berdasarkan provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp 121,50 per yen Jepang pada minggu kedua dan keempat September 2016.

Kemudian, rupiah terapresiasi 2,00 persen terhadap euro pada September 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro mencapai Rp 14.502,15 terjadi pada minggu keempat September 2016.

Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai Rp 14.218,50 per euro pada minggu pertama September 2016.

“Jadi kalau ini digabungkan dengan nilai mata uang tukar resmi yang dirilis bisa mendapatkan tambahan data yang mudah-mudahan bisa menambah pemahaman,” lanjutnya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home