Bupati Murung Raya: Serahkan Proses Pemilukada kepada Tuhan
SIROMBU,SATUHARAPAN.COM – Proses pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) harus membuat seorang calon kepala daerah berserah penuh kepada Tuhan.
Hal ini menjadi salah satu hal yang dikemukakan Bupati Murung Raya (Provinsi Kalimantan Tengah), Drs. Perdie M Yoseph, M.A. saat memberi materi “Menuju Indonesia yang Dicita-citakan” pada Kamis (6/11) di Gedung pertemuan Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) di Kecamatan Sirombu, Nias Barat, Kepulauan Nias.
“Saya tidak peduli berbagai jenis pilkada (pemilihan langsung kepala daerah) saat ini. Apakah secara langsung, atau harus dengan DPRD, maupun tidak langsung, atau semi langsung. Saya lebih menanti kuasa dan karunia Tuhan bekerja untuk daerah saya,” kata Perdie di hadapan para peserta Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG).
PRPG merupakan salah satu pertemuan yang digelar sebelum Sidang Raya PGI yang berlangsung mulai dari Rabu (5/11) hingga Sabtu (8/11) di Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat.
Pemilu kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten harus menjadikan sepasang pemimpin kepala daerah mengajak para pendukung fanatiknya melakukan banyak kegiatan spiritual yang positif, terutama mengajak berdoa. Perdie mengemukakan bahwa sejauh ini, berdasar hasil pengamatan dia, banyak kepala daerah lain yang kurang mengamalakan hal tersebut sehingga setelah terpilih sebagai kepala daerah berpotensi korupsi.
Perdie tidak terlalu ambil pusing dengan istilah politik yang ada saat ini yakni pemilihan kepala daerah dilakukan dengan metode seperti apa, tetapi dia mengaku tetap tenang dengan posisinya yang menurut dia sebagai “minoritas”
“Bapak ibu sekalian yang saya hormati, saya dapat beri contoh saat pemilu kada lalu saat saya terpilih sebagai bupati (Murung Raya) untuk periode 2014 hingga 2018 saya satu-satunya minoritas karena di situ, sesuai dengan fakta yang kami dapati bahwa daerah ini 65 persen penduduk muslim, dan saya kristen, sekaligus satu-satunya yang kristen dalam pemilukada,” jelas Perdie.
Setelah menang, Perdie menceritakan bahwa tim pemenangannya seusai pilkada tidak langsung lepas tangan dan lupa campur tangan Tuhan dalam kemenangan mereka tetapi menggelar ibadah syukur pada hari tertentu, tidak hanya untuk Perdie sebagai kepala daerah tetapi juga untuk kelancaran dan kesejahteraan warga Kabupaten Murung Raya.
“Kalau Tuhan berkehendak terjadilah, maka terjadilah,” Perdie melanjutkan.
Perdie mengatakan dia dan tim suksesnya bersyukur atas kemenangan tersebut akan tetapi tidak cepat lupa diri, sekarang ini bukan hanya bernostalgia dan berfantasi tetapi menginginkan pembentukan karakter bagi warga Kabupaten Murung Raya.
Kabupaten Murung Raya adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Puruk Cahu. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten yang memekarkan diri pada 2002 dari Barito Utara pada 2002 dengan luas wilayah 23.700 km persegi dan berpenduduk sebanyak 97.029 jiwa.
Perdie dan satu lagi kepala daerah yang dihadirkan oleh panitia PRPG, adalah Wakil Bupati Nias Barat, Hermit Hia, S.IP yang menjelaskan Kepulauan Nias secara umum, dan Kabupaten Nias secara khusus merupakan daerah tujuan wisata yang layak dikunjungi.
Editor : Bayu Probo
Dunia Dalam Krisis Polusi Plastik, Tapi Perundingan Perjanji...
BUSAN, KOREA SELATAN, SATUHARAPAN.COM-Negara-negara di dunia menyelesaikan perundingan perjanjian ak...