Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 13:38 WIB | Jumat, 01 November 2013

Buruh Kembali Demo Tuntut UMP Rp. 3,7 Juta, Tolak Kenaikan 6%

Ribuan pekerja dari serikat pekerja Bekasi berunjuk rasa di depan Balai Kota Bekasi (31/10). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ratusan buruh gabungan dari berbagai elemen atau serikat buruh Jakarta kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Jumat (1/11) para buruh mulai berdatangan sejak pukul 11.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor dan memarkirkannya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya sampai di depan Gedung Perpustakaan Nasional.

Dalam aksi unjuk rasa kali ini, tuntutan yang disampaikan buruh bukan lagi meminta Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2014 sebesar Rp3.700.000, tetapi menolak UMP yang baru saja disahkan tadi pagi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, yaitu sebesar Rp2.441.301 atau naik sekitar enam persen.

"Angka Rp2,4 juta itu cuma sedikit dan benar-benar tidak masuk akal. Tidak ada toleransi lagi. Kita akan lawan keputusan ini. Kita akan terus berjuang sampai ini (UMP 2014) diubah," kata Ketua Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha di depan Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut Toha, para buruh mengancam akan menginap di Balai Kota, hingga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menemui mereka dan mengubah keputusan UMP yang sudah ditetapkan.

"Kalau kemarin-kemarin kami tidak lama-lama demo disini. Kali ini, kami akan menginap disini. Kami akan tunggu sampai jam 1 atau jam 2 pagi, atau sampai besok, sampai Pak Jokowi menemui kami dan mengubah keputusan UMP tadi pagi," ujar Toha.

Sementara itu, terkait rapat Dewan Pengupahan yang digelar pada Kamis (31/10) malam kemarin dan tidak dihadiri oleh unsur buruh, Toha menerangkan alasannya karena pihaknya sudah mengetahui terlebih dahulu mengenai besaran UMP yang akan ditetapkan.

"Kita tidak datang semalam karena sebetulnya kita sudah tahu kalau besaran UMP yang akan ditetapkan adalah sebesar Rp2,4 juta. Hasilnya pasti akan dipaksakan, makanya kita tidak mau datang," terang Toha.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan buruh masih terus menggelar aksi unjuk rasa sambil berorasi dan meneriakkan yel-yel untuk menambah semangat. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home