Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 15:43 WIB | Jumat, 01 November 2013

Buruh akan Menginap di Balai Kota, Kecewa Jokowi Tandatangani UMP 2014

Perwakilan buruh akan menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Jumat sore (1/11), terkait dengan putusan UMP yang ditolak. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha dalam orasinya saat konferensi pers di depan Gedung Balai Kota, Jumat (1/11), menyampaikan bahwa Presidium Forum Buruh DKI Jakarta sangat kecewa dengan Jokowi karena sudah menandatangani UMP 2,4 juta tadi pagi.

"Itu sungguh tidak masuk akal, monyet saja diurusin katanya kasihan. BBM yang kemarin naik 40 persen, kebutuhan semua sudah meningkat, coba dihitung kawan-kawan sekalian, berapa angkanya dari 2,2 menjadi 2,4 juta, itu hanya sekitar 10 persen, itu sungguh tidak masuk akal. Bagi kami buruh, tidak ada kata lain kecuali kami akan terus melawan sampai titik darah penghabisan." kata Toha dalam orasinya di depan awak media.

Dia mengatakan bahwa para aktivis buruh akan menginap malam ini di depan Balai Kota. Kemarin kami membubarkan diri sekitar jam 1-2 malam, tapi apabila Jokowi hari ini tidak menemui para aktivis untuk mengubah putusan UMP tersebut, buruh akan menginap dan aksinya tidak terbatas waktu.

Menurut Toha kemarin ada pemberitaan dari dua media yang hanya menyudutkan buruh. "Kami mohon kepada teman-teman media, kalaupun tidak ingin membela buruh, beritakanlah yang seimbang bagi kami buruh," mohon Toha.

"Buruh itu orang susah, baru mau menentukan nasibnya sendiri. Seperti di Jepang, buruh sudah menjadi perdana menteri, di Australia juga sudah, kalau kita sedang menapaki kesana," kata Toha.

Toha melanjutkan, "tapi kalau buruh disudutkan terus, itu adalah kaum kapitalis yang tidak rela singgasananya digoyangkan oleh buruh. Sekarang 2,4 kami perkirakan itu adalah intervensi dari konglomerat hitam yang sengaja ingin menyusahkan buruh dan memperalat pemerintah."

Samino dari Forum Buruh DKI FSBI, turut mengatakan kecewa dengan peran dan sikap Polri, karena terjadi kaum buruh bentrok dengan Ormas maupun preman, yang mengakibatkan luka-luka pada aktivis buruh. Hal ini menurut Samino fungsi Polri yaitu mengamankan pengunjuk rasa dirasakan kurang.

Sedangkan Hariyanto, salah satu aktivis buruh mengatakan kemarin Forum Buruh Jawa Timur disetujui untuk UMP 3 juta, dan Bekasi telah mendapat kepastian dari Wali Kota Bekasi kenaikan sebesar 40 persen. Jakarta sebagai barometer berarti menjadi upah terendah, ini sangat ironis menurut Hariyanto.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home