Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:56 WIB | Kamis, 22 Juli 2021

China Tolak Rencana WHO Selidiki Lagi Asal Virus Corona

Pandangan menunjukkan gedung Institut Virologi Wuhan di Wuhan, di Provinsi Hubei, China pada 3 Februari 2021, ketika anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona COVID-19, berkunjung di sana. (Foto: dok. Ist)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China menolak rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penyelidikan tahap kedua tentang asal usul virus corona, yang mencakup hipotesis bahwa virus itu bisa lolos dari laboratorium di China, kata seorang pejabat tinggi kesehatan.

WHO bulan ini mengusulkan studi fase kedua tentang asal-usul virus corona di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan, serta menyerukan transparansi dari pihak berwenang China.

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal-usul seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC), kepada wartawan, hari Kamis (22/7).

Zeng mengatakan dia terkejut ketika pertama kali membaca rencana WHO, karena mencantumkan hipotesis bahwa pelanggaran protokol laboratorium China telah menyebabkan virus bocor selama penelitian.

“Kami berharap WHO akan secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus COVID-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik,” kata Zeng. China menentang politisasi penelitian ini, katanya.

Asal usul virus masih diperdebatkan di antara para ahli. Kasus pertama yang diketahui muncul di kota Wuhan di China tengah pada Desember 2019. Virus itu diyakini telah melompat ke manusia dari hewan yang dijual untuk makanan di pasar kota.

Pada bulan Mei, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang asal-usul yang mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS sedang mengejar teori-teori saingan yang berpotensi, termasuk kemungkinan kecelakaan laboratorium di China.

Zeng, bersama dengan pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal virus di luar China ke negara lain. “Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin, dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini,” kata Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.

Namun, Liang mengatakan hipotesis kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan sepenuhnya tetapi menyarankan bahwa jika bukti diperlukan, negara lain dapat melihat kemungkinan kebocoran dari laboratorium mereka. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home