Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:33 WIB | Minggu, 03 Januari 2016

Defisit Anggaran 2015 Capai 2,8 Persen

Ilustrasi. Pekerja memperbaiki jaringan pipa penyedot lumpur di pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, Jumat (1/1). Pembangunan pelabuhan yang dimulai pasca tsunami tahun 2004 lalu tersebut kini memiliki areal kolam seluas 80 hektar dan daratan seluas 52 hektar. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit anggaran pada APBN-Perubahan 2015 mencapai Rp 318,5 triliun atau sekitar 2,8 persen terhadap PDB, lebih tinggi dari proyeksi defisit anggaran sebelumnya.  

"Realisasi defisit anggaran ini lebih tinggi dari target dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 222,5 triliun atau 1,9 persen terhadap PDB," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan NE Fatimah dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, hari Minggu (3/1).

Tingginya realisasi sementara defisit anggaran tersebut terjadi karena pendapatan negara hingga akhir 2015 tercatat hanya sebesar Rp 1.491,5 triliun, padahal penyerapan belanja negara mencapai Rp 1.810 triliun.

Realisasi pendapatan negara Rp 1.491,5 triliun hanya mencapai 84,7 persen dari target sebesar Rp 1.761,6 triliun, yang disumbangkan dari penerimaan perpajakan Rp 1.235,8 triliun atau 83 persen dari target Rp 1.489,3 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp 252,4 triliun atau 93,8 persen dari target Rp 269,1 triliun.

Rendahnya realisasi penerimaan perpajakan itu terjadi karena adanya perlambatan ekonomi di sektor industri pengolahan dan pertambangan serta melemahnya impor dan turunnya harga komoditas yang menjadi ekspor utama Indonesia.

Namun pendapatan dari PPh Non Migas mencatatkan peningkatan sehingga tercatat mencapai Rp 547,5 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan realisasi 2014. Secara keseluruhan, realisasi pajak non migas mencapai Rp 1.005,7 triliun atau tumbuh 12 persen.

Dengan demikian, realisasi pajak total gross, setelah memperhitungkan kas yang dialokasikan untuk restitusi pajak, mencapai Rp 1.150 triliun, sedangkan realisasi pajak total netto tercatat mencapai Rp 1.055 triliun.

Sementara, realisasi belanja negara Rp 1.810 triliun atau 91,2 persen dari pagu Rp 1.984,1 triliun, rinciannya terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.187,1 triliun atau 90 persen dari pagu Rp 1.319,5 triliun serta transfer ke daerah dan dan dana desa Rp 623 triliun atau 93,7 persen dari pagu Rp 664,6 triliun.

Realisasi belanja pemerintah pusat tersebut terdiri atas penyerapan belanja Kementerian Lembaga yang telah mencapai Rp724,3 triliun atau 91,1 persen dari pagu Rp795,5 triliun serta belanja non Kementerian Lembaga Rp 462,7 triliun atau 88,3 persen dari pagu Rp 524,1 triliun.

"Secara keseluruhan, realisasi belanja Kementerian Lembaga mencapai Rp 724,3 triliun yang secara nominal lebih tinggi dibandingkan realisasi 2014 yang sebesar Rp 577,2 triliun. Khusus belanja modal, realisasinya mencapai Rp213,3 triliun, atau tumbuh 45 persen dibandingkan tahun lalu," kata NE Fatimah.

Tingginya defisit anggaran tersebut berdampak pada peningkatan realisasi pembiayaan anggaran, terutama menjelang akhir tahun 2015, hingga mencapai Rp 329,4 triliun atau 147,3 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 222,5 triliun.

Realisasi pembiayaan itu berasal dari pembiayaan dalam negeri (netto) sebesar Rp 309,3 triliun dan pembiayaan luar negeri (neto) sebesar Rp 20 triliun. Keseluruhan pembiayaan tersebut digunakan untuk mendukung realisasi belanja produktif.

Dengan realisasi defisit anggaran sebesar Rp 318,5 triliun serta realisasi pembiayaan yang mencapai Rp 329,4 triliun itu, maka dalam pelaksanaan APBN-Perubahan 2015 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) sebesar Rp 10,8 triliun.

Terkait pengelolaan utang, outstanding utang pemerintah per 31 Desember 2015 mencapai Rp 3.089 triliun dengan rasio utang berada dalam kisaran 27 persen terhadap PDB. Rasio ini masih berada dalam batas aman, jauh dibawah batas 60 persen, yang ditetapkan dalam UU nomor 17 Tahun 2003. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home