Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 16:20 WIB | Kamis, 26 Maret 2015

“Demi Allah ISIS Bertentangan dengan Islam”

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU ) KH Said Aqil Siradj. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU ) KH Said Aqil Siradj mengatakan paham kelompok NIIS (Negara Islam Irak dan Suriah/ Islamic State Iraq and Syria/ISIS) bertentangan dengan Islam.

“Demi Allah ISIS itu bertentangan dengan Islam, wallahi ISIS itu mencoreng Islam lebih efektif dari Non-muslim. Non-muslim tidak mampu menggoyang Islam seperti yang dilakukan oleh ISIS. ISIS lebih berhasil mencoreng dan mengotori kemuliaan dan kesucian Islam,” kata Said Aqil Siradj di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (26/3).

Karena ISIS, kata Said dunia Islam identik dengan pembunuhan sadis, pengeboman. ISIS lebih sadis daripada al-Qaeda. “Namun, al-Qaeda melakukan pengeboman masih pilih-pilih, kalau ISIS jelas-jelas orang Syiah dihabisi, suku Kurdi dihabisi, dan orang Yordania yang muslim dibakar hidup-hidup,” ia melanjutkan.

“Yang Jelas tindakan ISIS ini, apakah yang dinamakan Islam? Demi Allah bukan,” kata Said sambil geleng-geleng kepala.

Said mengatakan cara mencegah ISIS masuk ke Indonesia adalah dengan cara generasi muda Indonesia jangan sampai terprovokator dengan paham ISIS.

“Kita mencegah generasi Indonesia ini dari kita jangan sampai terprovokasi. Saya dengar sudah 514 WNI sudah tergabung di dalam jejaring ISIS, 16 WNI tertangkap di Turki ketika mereka hendak ingin melanjutkan perjalanan menuju Suriah,” kata dia.

Untuk itu, lanjut Said situasi ini mengkhawatirkan sepulangnya mereka dari Suriah menjadi penyakit di Indonesia. “Kita waspadai jangan-jangan menjadi penyakit seperti Amrozi, Imam samudra dan lain-lain sepulang dari Afghanistan menyebarkan teror di Indonesia,” kata dia.

Said juga mengimbau kepada seluruh pengurus NU, tingkat wilayah, cabang NU dan Kecamatan maupun tingkat ranting agar waspada dari provokasi-provokasi ISIS.

“Makanya, Insya Allah kalau NU tidak pernah berhenti mendakwahkan Islam yang ramah. Ada ISIS atau tidak ada ISIS. Ada bom atau tidak ada bom, tetap kiai-kiai pesantren selalu menyampaikan Islam yang ramah. Tiada kiai yang mengajarkan Islam radikal,” katanya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home