Loading...
INDONESIA
Penulis: Elvis Sendouw 16:13 WIB | Rabu, 26 Juni 2013

Demi Ijazah Anak, Sugiyanto Berencana Jual Ginjal

Demi Ijazah Anak, Sugiyanto Berencana Jual Ginjal
Sugiyanto saat menawarkan ginjal pada penumpang bus kota. (foto-foto : Elvis Sendouw)
Demi Ijazah Anak, Sugiyanto Berencana Jual Ginjal
Dipersimpangan jalan Sugiyanto pun tak putus asa untuk menawarkan ginjalnya kepada pengendara mobil.
Demi Ijazah Anak, Sugiyanto Berencana Jual Ginjal
Sugiyanto bersama anaknya berjalan di bunderan tugu selamat datang untuk menawarkan ginjal.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sugiyanto, seorang pria warga Jakarta bersama anak perempuannya melakukan aksi menawarkan ginjalnya untuk sejumlah uang yang akan digunakan untuk menebus ijazah anaknya di sebuah sekolah keagamaan.

Anak perempuannya, Sarah Melinda Ayu (19 tahun), lulus SMA tahun lalu, namun belum bisa mengambil ijazah. Dia sempat kuliah dan keluar, dan ingin melanjutkan ke lembaga pendidikan lain. Hal itu tidak bisa dilakukan karena ijazahnya masih ada di sekolah.

Sugiyanto telah melakukan aksi serupa di kawasan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, pekan lalu, namun sejauh ini belum ada pihak yang merespons tawarannya.

Dia kembali melakukan aksi itu di bunderan tugu Selamat Datang, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Rabu (26/6). Dia membentangkan selembar kertas putih bertuliskan: "kepada saudara yang butuh ginjal, kami siap jual, tubuh kami siap dibelah demi menebus ijazah."

Dalam sebuah lembaran yang dibagikan kepada orang-orang yang lewat, Sugiyanto menyebutkan tentang mengapa dia hendak menjual ginjalnya. Berikut kutipan sebagian pernyataannya dalam selebaran itu:

"Kepada Sahabat-sahabatku dan Saudaraku sebangsa dan setanah air, khususnya yang senasib dengan kami.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila aksi kami atau langkah kami dianggap salah, karena dengan cara inilah mudah-mudahan kami bisa menebus ijazah anak kami, karena bagaimapun juga anak kami membutuhkan ijazah tersebut.

Terus terang kami merasa kecewa, karena sampai saat ini pihak sekolah tidak mau memberikan ijazah yang menjadi hak anak kami. Hanya karena kami tidak mampu menebus ijazah tersebut sebesar Rp 17.000.000 yang mana tidak ada perjanjian atau kesepakatan sebelumnya.

Dalam hal ini kami berharap, pihak-pihak yang terkait mau mengcover masalah ini, karena menyangkut ribuan siswa atau santri yang terbengkelai masa depannya. Bagaimana tidak, bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah atau kuliah atau bekerja, mereka tidak bisa dikarenakan ijazah mereka yang ditahan oleh pihak sekolah atau pondok.

Untuk saudara-saudaraku di manapun berada kami berharap jangan pernah lelah dan berhenti dalam memperjuangkan apa yang menjadi hak anak-anak kita."

Sejauh ini belum ada informasi apakah Sugiyanto telah menemukan pembeli. Kepada satuharapan.com, Sugiyato menyebutkan alamatnya di Jl Kebon 200, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Nomor telepon selular dia adalah: 081905262789.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home