Loading...
INSPIRASI
Penulis: Gregorius Silimbulang 06:26 WIB | Senin, 26 Desember 2016

Di Belakang Panggung Kekuasaan

Bukan adu kuasa murahan.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.com – ”Kalau pemilihan dilaksanakan hari ini, siapa yang akan Anda pilih?” Pertanyaan itu terkutip dari sebuah survei eleKtabilitas calon di pilkada salah satu daerah belum lama ini. Tak salah lagi kalau peningkatan elektabilitas merupakan satu hal yang sangat diperjuangkan para calon demi memperebutkan panggung utama kekuasaan. Berbagai hal dilakukan agar target itu tercapai, kadang dengan berbagai muslihat. Meski pemilih makin rasional, kita semua mafhum bahwa praktik curang sangat jamak terjadi di hari-hari seperti ini demi menggenggam kekuasaan.

Menarik untuk disimak bahwa dalam konteks seperti inilah, Yesus Kristus hadir ke dunia. Ia sosok yang dinantikan dari segi sejarah. Tetapi kehadirannya dinafikan. Penyebabnya bisa jadi adalah masalah penggung kekuasaan itu. Karena Ia lahir justru sebagai pribadi yang rentan seperti manusia biasanya. Jauh dari kesan berkuasa.

Kelahirannya malah menjadi momen belakang panggung yang jauh dari liputan media massa walau seharusnya mereka tahu dari nubuatan para nabi. Tak heran awalnya ia tak masuk hitungan sebagai kandididat paling potensial, yang membawa kaum sebangsa-Nya dan umat manusia bebas dari krisis berkepanjangan kala itu. Sampai akhirnya semua mata terbelalak betapa kehadiran-Nya penuh kuasa bagi mereka yang didera keresahan dengan sentuhan kasih-Nya. Bukan adu kuasa murahan!

Tidak kebetulan kalau hari-hari ini perayaan kelahiran Yesus Kristus bersandingan dengan berbagai gejolak global yang meresahkan khususnya lagi di tengah bangsa yang kita cintai. Praktik adu kuasa demi memuluskan jalan menuju panggung utama kekuasaan lumrah terlihat. Tak jarang itu dilakukan dengan cara menebarkan kebencian hingga menimbulkan perpecahan.

Teladan kelahiran Tuhan Yesus menjadi momen bagi kita semua untuk mengambil waktu berada belakang panggung. Ini bermakna saat khidmat berdoa, berefleksi dan memperteguh visi. Bahwa kehadiran kita bukan soal statisktik. Bukan bersaing demi sebuah kuasa. Namun, adakah kita disentuh kasih Tuhan yang mengenyahkan keresahan di kalbu dan menghadirkan damai bagi sesama?  

Selamat Natal!

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home