Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:20 WIB | Kamis, 13 November 2014

Di Malang, Puluhan Orang Setiap Bulan Tertular HIV/AIDS

Simbol. Laju pertumbuhan HIV/AIDS di MAlang cukup pesat. Puluhan orang tertular virus tersebut setiap bulannya. (Foto: cword.co.ke)

MALANG, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 17 hingga 20 orang setiap bulan terjangkit HIV/AIDS di Malang, Jawa Timur. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Dr Asih Tri Rachmi Nuswantari pada Kamis (13/11) angka tersebut cukup tinggi dan laju perkembangannya juga cukup pesat.

Hingga November 2014, jumlah keseluruhan penderita HIV/AIDS di Malang mencapai 2.981 orang.

"Peningkatan jumlah penderita HIV/AID tersebut terdeteksi melalui pemeriksaan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit yang menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan, yakni klinik Voluntary Counselling and Testing (VCT). Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, ternyata penderita HIV/AIDS didominasi usia produktif antara 20 - 45 tahun," katanya.

Penularan HIV/AIDS di daerah itu, kata Asih, tersebar melalui penggunaan narkoba suntik secara bergantian, berhubungan seksual secara bebas, dan penggunaan jarum tato yang tidak steril (bekas dipakai orang lain).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran serta menahan laju melemahnya kekebalan dan kondisi tubuh para penderita HIV/AIDS, pemerintah menyediakan obat antiretroviral (ARV). Program pengobatan ARV diberikan kepada populasi kunci, yakni pelanggan pekerja seks komersial (PSK), PSK, gay, waria, dan ibu hamil.

Selain itu, Dinkes bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga pendidikan, dan kelompok masyarakat yang juga turut mengkampanyekan pencegahan penularan HIV/AIDS di lingkungan sekolah, kelompok masyarakat, dan komunitas.

Dinkes membentuk kelompok masyarakat peduli AIDS di sejumlah kelurahan. Mereka dilatih merawat penderita HIV/AIDS di rumah agar tetap terpantau serta membuka VCT yang tersebar di sejumlah rumah sakit, seperti Rumah Sakit Islam Unisma, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Puskesmas Dinoyo, Kendalsari, Lowokwaru, dan Ciptomulyo.

"Pemeriksaan VCT tersebut diberikan secara gratis, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika ingin periksa ke klinik VCT yang tersebar di beberapa puskesmas maupun rumah sakit tersebut," katanya. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home