Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 15:22 WIB | Selasa, 28 Januari 2014

Direktur Tata Motors Diduga Bunuh Diri, Saham Merosot

Karl Slym. (Foto: bbc.co.uk/afp)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Saham Tata Motors merosot lebih dari lima persen hari Senin (27/1) setelah direktur operasional mobil terbesar di India itu meninggal akibat jatuh dari sebuah kamar hotel di Bangkok pada hari Minggu (26/1).

Polisi mengesampingkan kemungkinan adanya kejahatan. "Kita bisa mengesampingkan pembunuhan dalam kasus ini," Letnan polisi Somyot Boonyakeow. "Awalnya, kami hanya bisa berasumsi bahwa dia bunuh diri," kata dia sebagaimana dikutip media di Thailand, The Nation. "Jendela terlalu kecil dan dia harus berusaha keras untuk bisa melewatinya."

Managing Director Tata Motors India, Karl Slym (51 tahun) ​​kepala operasinal  Tata di India dan di seluruh dunia, termasuk di Thailand. Dia datang ke Bangkok untuk menghadiri pertemuan Dewan Tata Thailand, anak perusahaan di Bangkok dan tinggal dengan istrinya di Hotel Shangri - La.

Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian dan tengah dianalisis untuk mengkonfirmasi apakah itu ditulis oleh Slym, kata Somyot.

Polisi percaya bahwa istrinya berada di ruangan itu pada saat kejadian, tetapi mengatakan dia terlalu "syok" untuk menjawab pertanyaan polisi.

"Dia masih tidak bisa menerima apa yang telah terjadi," kata Somyot. Jenazah Slym sekarang dalam penelitian tim forensik polisi.

Kerugian

Kematian Slym meninggalkan kekosongan kepemimpinan pada perusahaan pembuat mobil yang dikenal murah, Nano itu. Namun industri kendaraan penumpang di India  ini tengah menderita penurunan untuk pertama setelah lebih dari satu dekade. Minari Shah, juru bicara Tata Motors, mengatakan belum ada keputusan untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Slym.

Slym bergabung dengan Tata Motors pada tahun 2012 setelah berkarir selama 17 tahun di General Motors. Dia bertanggung jawab atas bisnis perusahaan India dan berusaha untuk memacu permintaan untuk Nano yang dipasarkan sebagai mobil termurah di dunia dengan reposisi sebagai kendaraan kedua.

Sementara Tata Motors sedang mencari upaya memulihkan pendapatan keseluruhan. Operasi mandiri Tata Motors yang dipimpin oleh Slym membukukan kerugian pada paruh fiskal untuk  produk terbaru seperti Nano yang gagal untuk menarik pelanggan.

Dalam sebuah wawancara tahun lalu, Slym mengatakan dia berusaha untuk bernapas dalam kehidupan baru pada operasi perusahan Tata Motors dengan perbaikan berbentuk telur kendaraan Nano.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home