Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 14:15 WIB | Rabu, 16 Desember 2015

Djarot Panen Bawang Merah di Semanan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berbicara dengan petani bawang merah di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, hari Rabu (16/12).(Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, hari Rabu (16/12) mendatangi perkebunan bawang merah untuk berpanen bersama petani dan penyuluhan di Kelurahan Semanan, Kalideras, Sentra Flora dan Fauna Jakarta Barat.

"Jakarta bisa menghasilkan bawang merah, kualitasnya bagus dengan luas lahan sekitar 1,5 hektare. Modal pertama hanya Rp 70 juta, dalam waktu dua bulan bisa mengasilkan Rp 140 juta sekali panen, dua kali lipat. Hasil panen ini dibeli oleh PD Pasar Jaya," kata Djarot.

"Kita mempunyai banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan bisa untuk bertanam dan berkebun. Bisa untuk pertanian seperti di Semanan ini," kata dia menambahkan. Jakarta, kata dia, dikenal sebagai kota industri, tetapi ternyata bisa juga untuk pertanian.

Selain itu, kata Djarot mengatakan, dengan lahan pertaninan 1,5 hektare, dan untuk sayur ada 30 hektare. Artinya lahan ini sudah bisa berproduksi, seperti bawang merah ini yang langsung distribusikan ke PD Pasar Jaya, bisa dibeli juga di Cipinang.

Dengan cara bertani, kata Djarot, Jakarta bisa menurunkan tingkat implasi. Sebab kalau di Jakarta Impalsinya tinggi akan mempengaruhi seluruh Indonesia.

"Maka, kita mesti menekan betul tingkat implasi di Jakarta. Kuncinya pada stabilisasi harga di pasar Kramat Jaya, dan PD Pasar Jaya. Dan musuhnya adalah para tengkulak, mafia-mafia itu yang (rantainya) kita usahakan diputus," kata dia.

tentang kebutuhan pupuk, Djarot mengatakan dia meminta kepada Dinas Kelautan dan Pertaninan, namun ke depan harus diubah dengan menggunakan pupuk organik.

"Kita ubah pupuk organik dan tidak ada pupuk kimia. Sampah kita olah dengan kerja sama dengan Dinas Kebersihan. Ada banyak sampah organik yang bisa jadikan pupuk. Pupuk ini bisa diberikan kepada Dinas Pertanian dan dibagikan ke petani. Bagimanapun juga hasil pertanian organik jauh lebih unggul, dan harganya baik ketimbang non organik," kata dia.

''Di Jakarta masih ada petani yang baik dan kreatif. Para penyuluh pertanian juga saya minta agar RTH digunakan untuk hal yang produktif, jangan terlantar. Lahan di Jakarta mahal, manfaatkan betul-betul untuk hal yang produktif," kata dia.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home