Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 18:02 WIB | Selasa, 26 November 2013

Dokter Mogok Nasional, Menkes Minta Dokter Kandungan Utamakan Pasien

Ilustrasi Dokter. (Foto: setkab)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Andi Nafsiah Walinono Mboi mengimbau, seluruh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) atau spesialis kandungan di seluruh Indonesia untuk mengutamakan pasien daripada melalukan aksi mogok pada Rabu dan Kamis besok.

"Kalau aksi mogok dilakukan secara bergilir dan pelayanan terhadap pasien tidak terlantar, tidak ada pasien yang dirugikan, saya tidak bisa mencegah," kata Menkes Nafsiah Mboi di kantor Presiden, pada Selasa ini (26/11) di Jakarta.

Imbauan ini disampaikan Menkes menanggapi rencana aksi mogok sehari pada Rabu (27/11). Rencananya, aksi mogok para Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) dan para dokter kandungan itu sebagai aksi solidaritas atas kasus pidana terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawani, dkk di Manado, yang mendapat hukuman 10 bulan penjara karena dihukum Mahkamah Agung (MA) akibat menghilangkan nyawa saat proses caesar.

Menurut Nafsiah Mboi, sebagai sesama dokter ia mengaku  memahami perasaan para dokter kandungan, bahwa Dewa Ayu Sasiary Prawani, SpOG, dr. Hendry Simanjuntak, SpOG, dan dr. Hendy Siagian, SpOG  tidak punya niat membunuh pasiennya.

"Dokter Ayu ini dengan temen-temannya itu berusaha menolong seorang ibu hamil dengan anaknya yang keadaannya gawat. Anak selamat, ibu tidak selamat. Tapi sudah ada pemeriksaan dan pengadilan negeri Manado menyatakan bebas murni, Majelis Etik menyatakan dokter Ayu sudah melakukan semua prosedur dan tidak melanggar etik. Sedang hasil otopsi menyebutkan, penyebab meinggalnya ibu tersebut karena ada emboli. Kenapa kok bisa kasasi kemudian MA memutuskan dr Ayu berlasah dan memidanakan dr Ayu," ungkap Menkes itu.

Untuk itu, Nafsiah Mboi menegaskan pihaknya akan mengajukan peninjauan kembali (PK) atas putusan MA tersebut. Namun, Menkes sekali lagi mengimbau para dokter untuk tidak mengganggu pelayanan di rumah sakit selama melakukan aksi mogok. ”Saya percaya teman-teman itu masih akan mengutamakan pelayanan," kata Menkes berharap.

Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Pengurus Besar Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PB POGI), pada Senin kemarin (25/11) telah mengeluarkan imbauan aksi mogok kepada para dokter kandungan.

Dalam imbauannya, para dokter diminta  bergabung berkumpul di kompleks patung Proklamasi pada Rabu (27/11) pukul 07.00  dengan memakai jas dokter dan disertai tanda pengenal dan pita hitam. Aksi mogok akan berakhir Kamis (28/11) dan pelayanan seperti biasa akan berjalan normal. (setkab)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home