DPRD DKI Gelar Bazaar Peduli Ramadan

Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi dalam pembukaan bazaar peduli Ramadan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Senin (6/7). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ikatan Keluarga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (IKD) DKI Jakarta bersama Yayasan Artha Graha Peduli menggelar bazaar bertajuk "Peduli Ramadan IKD". Dalam bazaar tersebut, dijual bahan kebutuhan pokok murah seperti mi instan, gula, beras, dan minyak di bawah harga pasar.

Selain itu, dijual pula beragam perlengkapan menyambut Lebaran seperti baju, tas, sepatu dengan harga relatif lebih murah dibanding harga pasar. Bazaar ini digelar selama tiga hari, yakni mulai 6 Juli hingga 8 Juli.

Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi mengatakan bazaar ini merupakan upaya dewan bersama yayasan terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DKI selama Ramadan. Terlebih selama Ramadan, harga kebutuhan pokok di pasar cenderung naik.

"Kegiatan bazaar peduli Ramadan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan warga Jakarta menjelang Hari Raya Idul Fitri, aneka produk barang yang diperdagangkan dapat dibeli dengan harga lebih murah, dibandingkan harga di pasar pada umumnya sehingga terjangkau oleh daya beli masyarakat, khususnya yang kurang mampu," kata Prasetio dalam pembukaan bazaar peduli Ramadan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Senin (6/7).

Prasetio berharap pegawai DPRD, PNS DKI, dan masyarakat memanfaatkan bazaar peduli Ramadan ini untuk memenuhi kebutuhan.

"Jangan boros dalam berbelanja dan pilih barang-barang yang dibutuhkan secara selektif," Prasetio menambahkan.

Panitia Bazaar Peduli Ramadan, Jafar dari Yayasan Artha Graha Peduli mengatakan dalam bazaar disediakan pula paket kebutuhan pokok yang dijual murah. Satu paket berisi beras dua kilogram, mi instan tiga bungkus, minyak goreng satu liter, dan gula pasir satu kilo dijual seharga Rp 30.000. Selama tiga hari, panitia menyediakan 900 paket.

Namun, pembelian diwajibkan menggunakan kupon yang telah dibagikan IKD. Sasarannya pun untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. "Mereka harus bawa kupon, KTP, atau SIM asli atau foto kopi, dan orangnya datang sendiri," kata Jafar.