Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 16:27 WIB | Minggu, 22 Mei 2016

Drama Riwayat Buddha Gautama Pukau Ribuan Penonton

Drama Riwayat Buddha Gautama Pukau Ribuan Penonton
Lentera bergelayut di atas Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah selama perayaan Hari Waisak pada 21 Mei 2016. Umat Buddha di Indonesia merayakan Waisak di Candi Borobudur sebagai tanda kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha Gautama. (Foto-foto: Antara)
Drama Riwayat Buddha Gautama Pukau Ribuan Penonton
Sejumlah biksu melakukan Pradaksina atau berdoa sambil berjalan mengelilingi Candi Sewu di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/5). Sebanyak 3000 umat Budha dari wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta mengikuti rangkaian ritual Waisak 2560 BE/2016 dengan tema "Transformasi Mental dengan Damai dan Harmoni".
Drama Riwayat Buddha Gautama Pukau Ribuan Penonton
Sejumlah warga melepas lampion perdamaian di lapangan Gunadharma Komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/5). Sedikitnya 5.000 lampion diterbangkan dalam rangkaian Tri Suci Waisak 2560 BE/2016.
Drama Riwayat Buddha Gautama Pukau Ribuan Penonton
Sejumlah biksu beserta umat Budha mengambil Api Dhamma menggunakan obor dari sumber Api Abadi Mrapen di desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (20/5). Prosesi pengambilan api abadi yang akan disemayamkan di Candi Mendut dan akan dibawa menuju altar utama di Candi Borobudur pada puncak Prosesi tersebut merupakan rangkaian dari ritual jelang hari raya Waisak, Minggu (22/5).
Drama Riwayat Buddha Gautama Pukau Ribuan Penonton
Seorang biksu melakukan ziarah di Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Jumat (20/5). Ziarah yang diikuti oleh para biksu dan umat Budha itu guna merefleksikan ajaran Sang Budha serta untuk menyambut Waisak 2560 BE/2016.

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM - Pementasan drama Riwayat Buddha Gautama memukau ribuan penonton yang hadir dalam Perayaan Trisuci Waisak Nasional di pelataran Candi Borobudur Magelang Provinsi Jawa Tengah, hari Sabtu (21/5) malam.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan para duta besar negara sahabat turut menyaksikan pertunjukan tersebut.

Menurut Ketua Panitia Perayaan Trisuci Waisak Nasional 2016 Dasikin, riwayat hidup Sang Buddha Gautama dimulai dari kelahirannya sebagai Siddharta Gautama, putera mahkota Kerajaan Soka, menikah pada usia enam belas tahun, lalu pergi bertapa di usia 29 tahun selama enam tahun.

Pada usia 35 tahun, Siddharta mendapatkan pencerahan boddisatva dan menjadi Buddha yang penuh kebijaksanaan.

Hingga akhirnya, Buddha Gautama meninggal dunia menuju Nirwana pada usia 80 tahun di Bulan Waisaka.

"Ketiga peristiwa tersebut menjadi satu kesatuan Trisuci Waisak," kata Dasikin lagi.

Rangkaian acara perayaan Waisak 2016 dimulai dengan prosesi pembawaan air suci dari Temanggung dan api suci dari Klaten ke Candi Mendut kemudian ke Candi Borobudur pada Sabtu siang.

Acara Perayaan Trisuci Waisak Nasional 2016 ditutup dengan pelepasan 20 ribu lampion ke angkasa di Taman Lumbuni Candi Borobudur. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home