Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 07:34 WIB | Kamis, 03 September 2015

Ekonomi Bergejolak, Permohonan Gugatan Cerai Istri Meningkat

Ilustrasi.Sepasang suami istri memperlihatkan buku nikah saat mengikuti prosesi nikah massal di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (6/6). Kegiatan nikah massal yang diikuti 100 pasangan pengantin tersebut sebagai salah satu bentuk pelayanan pemerintah terhadap masyarakat khususnya bagi yang telah menikah secara agama, namun belum ditetapkan oleh pemerintah untuk mendapatkan legalitas pernikahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Foto:Antara)

JAMBI, SATUHARAPAN.COM – Permohonan gugatan cerai yang masuk ke Pengadilan Agama Kota Jambi pada bulan Agustus 2015 meningkat dibandingkan dari bulan sebelumnya akibat faktor kondisi ekonomi keluarga.

Wakil Panitera Pengadilan Agama Jambi, Pitir Ramli mengatakan pada bulan Agustus kebetulan kondisi ekonomi keluarga warga daerah ini sedang susah, sehingga menyebabkan banyak yang mengajukan perkara ke Pengadilan Agama untuk diproses.

"Pada bulan Agustus 2015, permohonan gugatan cerai meningkat, dan kebanyakan itu karena faktor ekonomi keluarga," kata Pitir pula di Jambi, hari Rabu (2/9).

Dia menjelaskan, masalah rumah tangga tersebut umumnya bertengkar karena himpitan ekonomi yang kemudian mengajukan gugatan cerai.

Ia mengungkapkan, perkara yang masuk pada bulan Agustus tersebut mencapai 130 perkara, yaitu cerai gugat 96 perkara dan cerai talak 34 perkara.

"Dari perkara yang kami terima itu, sekitar 70 persen atau 100 perkara yang mengajukan dari pihak istri," katanya lagi.

Rinciannya, kata dia lagi, perkara yang masuk pada bulan Januari sebanyak (124 perkara), Februari (93), Maret (96), April (104), Mei (84), Juni (78), Juli (23), dan Agustus (130 perkara).

"Masalah gugatan cerai itu nanti belum tentu dikabulkan hakim, masih akan disidangkan dan dimediasi dulu," kata dia. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home