Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 07:58 WIB | Minggu, 04 Oktober 2015

Ekspor Aneka Kerajinan Bali ke Australia Cerah

Ilustrasi: Aneka kerajinan dalam pameran dan lomba motivasi belajar mandiri (Lomojari) Bidang Akademik dan Bidang Keterampilan SMP Terbuka tahun 2015. (Foto: kemdikbud.go.id)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Perdagangan luar negeri aneka barang kerajinan dan nonmigas Bali ke Australia cukup cerah dan mengalami peningkatkan signifikan, meskipun resesi ekonomi masih menghatui masyarakat internasional.

"Peningkatan ekspor nonmigas kita itu sejalan dengan pertumbuhan kedatangan turis asing asal negeri Kanguru itu ke Pulau Dewata," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar negeri, Disperindag Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar, hari Sabtu (3/10).

Ia mengatakan, perolehan devisa nonmigas Bali ke Australia naik 25,55 persen sejalan dengan bertambah banyaknya turis negeri tetangga itu ke sini, sebab sektor pariwisata berpengaruh sigtifikan terhadap peningkatan perdagangan ekspor.

Realisasi ekspor aneka barang nonmigas Bali ke Australia selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2015 bernilai 35,2 juta dolar AS, atau meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014 seharga 28,1 juta dolar.

Made Suastika menjelaskan, meningkatnya perdagangan luar negeri itu sangat berpengaruh terhadap kunjungan turis asing ke Bali, terutama dari negeri kangguru itu, sebab di antara pelancong yang berlibur ada di antaranya berprofesi sebagai pengusaha atau importir.

Sedikitnya lima persen turis asing yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata diperkirakan adalah pebisnis, yang kemungkinan besar melakukan transaksi berupa pesanan aneka barang cendera mata berupa aksoesoris.

Dinas Pariwisata Bali melaporkan, turis luar negeri yang berlibur ke daerah ini dengan terbang langsung dari negerinya ke Bali mencapai angka 2.599.509 orang selama periode Januari-Agustus 2015.

Dari data kunjungan tersebut ternyata turis Australia adalah yang terbanyak dan ada di urutan pertama sebanyak 625.413 orang, disusul Tiongkok 489.233 orang dan peringkat tiga adalah Jepang sebanyak 143.065 orang.

Jadi pelancong selama berada di Bali dapat dipastikan akan membeli cendera mata berupa barang kerajinan baik untuk dipakai sendiri maupun dibagikan ke rekan-rekannya setelah tiba di negerinya, tutur Suastika.

Aneka barang nonmigas yang banyak masuk pasaran Australia selain aneka kerajinan berupa perabotan rumah tangga juga hasil industri kecil yakni pakaian bukan rajutan, serta berbagai jenis patung berbahan baku batu padas untuk hiasan taman. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home