Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 09:12 WIB | Rabu, 24 Februari 2016

Ekstrak Kulit Manggis Solusi Pencegahan Preeklampsia

Ilustrasi: kandungan xanthone di kulit manggis selain mempunyai sifat sebagai antikanker, antiinflamasi, antimikroba, dan menurunkan kolesterol, ternyata juga mempunyai khasiat sebagai terapi pencegahan preeklampsia, menurut penelitian Ratna Hidayati dari Universitas Brawijaya, Malang. (Foto: balikidsguide)

MALANG, SATUHARAPAN.COM - Kandungan xanthone di kulit manggis selain mempunyai sifat sebagai antikanker, antiinflamasi, antimikroba, dan menurunkan kolesterol, ternyata juga mempunyai khasiat sebagai terapi pencegahan preeklampsia.

Preeklampsia merupakan sindroma spesifik pada kehamilan yang biasanya terjadi sesudah umur kehamilan 20 minggu, ditandai dengan peningkatan darah dan proteinuri (kelebihan protein dalam urin). Di Indonesia, kasus preeklampsia merupakan penyebab ketiga (13 persen) terbanyak kematian ibu setelah pendarahan (45 persen) dan infeksi (15 persen).

Pemaparan di atas dikemukakan Ratna Hidayati dalam ujian promosi doktornya di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) lantai 6, Selasa (23/2).

Ratna mengajukan disertasi berjudul "Potensi Ekstrak Etanolik Kulit Manggis dan Xanthone sebagai Terapi Preventif Preeklampsia. Studi In Vivo MDA Serum, Ekspresi HIF-1α, NFKB, sFlt-1, TNFα Jaringan Plasenta, Tekanan Darah dan Proteinuri pada Modelo Mencit Preeklampsia".

Ia, seperti dilaporkan Oky Dian dari Humas UB, menjelaskan ekstrak kulit manggis yang diberikan pada model mencit preeklampsia sejak hari keenam sampai dengan hari ke-12 mencegah kenaikan tekanan darah (sistolik dan diastolik) sebagai gejala preeklampsia, serta petanda stres oksidatif yaitu MDA dan inflamasi (NFκB, TNF-α, sFlt-1) melalui penurunan HIF-1α, yang merupakan faktor transkripsi pada kondisi penurunan O2. Kemampuan antioksidan dan antiinflamasi ekstrak kulit manggis pada penelitian ini terbukti berperan sebagai preventif munculnya tanda klinis preeklampsia.

Ratna menambahkan penelitiannya bisa menjadi sumbangsih terhadap tingginya angka kematian ibu hamil akibat preeklampsia. "Untuk diterapkan pada manusia, tentunya masih perlu dilakukan pengujian lagi secara klinis," kata Ratna. (prasetya.ub.ac.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home