Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:33 WIB | Senin, 31 Oktober 2016

Erdogan Bisa Tunjuk Langsung Rektor Universitas

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: dok.)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memiliki wewenang langsung pada perguruan tinggi dengan menunjuk rektor universitas, tanpa memita pertimbangan dari kalangan akademisi, menurut keputusan baru yang dikeluarkan berdasarkan undang-undang keadaan darurat, pada Sabtu (29/10).

Peraturan ini mengakhiri praktik sejak 1992 di mana calon rektor dipilih oleh akademisi di universitas tersebut sebelum diajukan ke presiden yang bisa menerima atau memilih calon lain.

Kewenangan menunjuk langsung rektor adalah bagian aturan yang diajukan partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) terkait kudeta gagal pada 15 Juli. Kudeta, menurut pihak penguasa, didalangi oleh ulama Islam yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang merupakan oposisi bagi Erdogan.

Dengan peraturan baru itu, presiden memilih satu dari tiga calon rektor diajukan oleh Badan Pendidikan Tinggi Turki (YOK) untuk perguruan tinggi negeri. Namun, presiden dapat menunjuk langsung rektor jika tidak memilih salah satu yang diajukan YOK, dalam satu bulan. Rektor dapat menjabat selama dua periode

10.000 Pegawai Dipecat

Selain itu, Pemerintah Turki juga telah memecat  10.131 pegawai negeri sipil, karena mereka dicurigai terkait dengan Gülenists dan kelompok lainnya. Ribuan akademisi, guru dan petugas kesehatan adalah di antara mereka yang dipecat.

Selain itu, ada 15 media, semuanya dinilai berpandangan sosialis dan berada di wilayah tenggara, telah ditutup.

Menurut keputusan tersebut, mereka terlibat atau menjadi anggota organisasi teroris atau kelompok yang terlibat dalam kegiatan melawan keamanan nasional Turki.

Di antara yang dipecat adalah 32 pejabat dari parlemen, 183 di Pengadilan Kasasi, 249 dari Direktorat Urusan Agama (Diyanet), 2.534 di Kementerian Kehakiman, 102 di Kementerian Luar Negeri, 2.219 di Departemen Pendidikan, 2.774 di Departemen Kesehatan, dan 101 di Angkatan Bersenjata. Sebanyak 1.267 akademisi diberhentikan dengan keputusan baru, dan banyak dari universitas terkenal.

media yang ditutup antara lain Kantor berita Dicle; Azadiya Welat, Kantor Berita JIN, Majalah Evrensel Kültür, dan sejumlah surat kabar. Total, dua kantor berita, 10 koran dan tiga majalah ditutup.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home