Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 06:14 WIB | Jumat, 14 Oktober 2016

Irak Panggil Dubes Turki untuk Protes Keberadaan Tentara

Aktivis pro-Kurdi menantang polisi antihuru-hara Turki saat demo yang digelar untuk memperingati serangan bom bunuh diri tahun lalu, dekat stasiun utama Ankara, 10 Oktober 2016. Bom bunuh diri yang diduga di lakukan ISIS tersebut menewaskan 104 orang dan melukai hampir 500 orang saat unjuk rasa aktivis perdamaian pro-Kurdi di luar stasiun utama Ankara. (Foto: AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri Irak pada Kamis (13/10) memanggil duta besar Turki untuk memprotes keberadaan pasukan Turki di Irak utara tanpa izin Baghdad, kata seorang juru bicara kementerian.

Pasukan Turki dikerahkan di daerah Bashiqa di dekat kota Mosul yang dikuasai ekstremis, dan perdana menteri Turki mengatakan bahwa mereka akan tetap ditempatkan di sana meskipun Baghdad menuntut penarikan mereka.

Duta besar Turki menerima “protes resmi bernada keras” terkait “keberadaan lebih lanjut pasukan Turki di dekat Bashiqa dan pernyataan tidak pantas dari kepemimpinan mereka baru-baru ini,” kata juru bicara Ahmed Jamal kepada AFP.

Pada pekan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyuruh Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk “tahu diri” dan mengatakan dia “tidak selevel dengan saya”.

Dan Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan pekan lalu bahwa pasukan negara itu akan tetap ditempatkan di sana “tidak peduli apa apapun yang dikatakan pemerintah Baghdad.”

Abadi berulang kali menuntut bahwa tentara Turki harus ditarik dan mengatakan mereka tidak akan terlibat dalam operasi mendatang untuk merebut kembali Mosul dari tangan kelompok Islamic State (ISIS).

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada pekan ini mengeluarkan pernyataan yang secara implisit mendukung sikap Irak, mengatakan bahwa: “Kami percaya semua pasukan internasional di Irak harus berada di sana dengan persetujuan dan koordinasi dengan pemerintah Irak.”

Pasukan Irak sedang menyiapkan operasi untuk merebut kembali Mosul dari tangan ISIS, yang diperkirakan akan menjadi pertempuran paling sulit dan kompleks di negara itu untuk membasmi ekstremis. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home