Februari 2018 Inflasi 0,17 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Februari sebesar 0,17 persen, sehingga inflasi tahun kalender dari Januari-Februari mencapai 0,79 persen dan inflasi tahun ke tahun mencapai 3,18 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, hari Kamis (1/3), menyatakan inflasi inti selama Februari didominasi oleh komponen inti yang mengalami inflasi 0,26 persen dengan andil terhadap inflasi Februari sebesar 0,15 persen.
"Kalau dilihat, kelompok barang yang di inti naiknya lebih karena faktor domestik. Karena itu saya tidak akan menyimpulkan karena pelemahan rupiah," kata pria yang akrab dipanggil Kecuk itu.
Sementara itu, kelompok komponen yang harganya diatur pemerintah dan komponen yang harganya bergejolak mengalami inflasi berturut-turut 0,07 persen dan 0,1 persen dan memberikan sumbangan terhadap inflasi Februari masing-masing sebesar 0,01 persen.
Komoditas di komponen inti yang mengalami inflasi yakni emas, yang memberikan sumbangan 0,02 persen, dan dipengaruhi oleh pergerakan harga emas internasional.
"Komoditas lain lebih karena kenaikan domestik seperti kenaikan upah Pembantu Rumah Tangga (PRT) 0,01 persen, kenaikan tarif sewa rumah 0,1 persen, dan naiknya tarif tukang bukan mandor 0,01 persen. Ada juga beberapa komoditas seperti soto dan ayam goreng," kata Suhariyanto.
Komoditas lain yang harganya naik selama Februari antara lain rokok kretek, rokok kretek filter, beras, bawang putih, ikan segar, bawang merah, emas perhiasan, bensin, mie kering instan, anggur, pepaya, semangka, cabai rawit, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, tarif listrik, upah pembantu rumah tangga, dan mobil.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, tarif angkutan udara, cabai merah, bayam, kacang panjang, kentang, sawi hijau, dan wortel.
Dari 82 kota, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,05 persen dan terendah terjadi di Palangka Raya sebesar 0,04 persen . Sementara deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen dan terendah terjadi di Lubuklinggau sebesar 0,02 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2018 tercatat 0,79 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,18 persen.
Komponen inti pada Februari 2018 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Februari) 2018 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 2,58 persen.(Antara)
Editor : Melki Pangaribuan
BI Klarifikasi Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku untuk ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan, uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 m...