Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 15:20 WIB | Rabu, 04 Mei 2016

Firdasari Jalani Kejuaraan Pertama Sebagai Pelatih

Ilustrasi: Adrianti Firdasari, seragam putih biru saat membela Indonesia di Kejuaraan Piala Uber 2014. (Foto: badmintonindonesia.org).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Adrianti Firdasari, yang baru saja menjalani profesi baru sebagai pelatih, mengemukakan dia terkadang masih merasa gemas apabila menyaksikan anak buahnya bermain kurang bersemangat.

“Kadang-kadang saya suka gemes ingin main  lagi, apalagi jika ada teman-teman angkatan saya maupun anak asuh saya yang sedang bertanding,” kata Firdasari di sela-sela penyelenggaraan Kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier Jakarta Open 2016, di Gelanggang Olah Raga Asia Afrika, Jl. Asia-Afrika, Senayan, Jakarta, hari Selasa (3/5).

Firdasari menyebut dia masih merasa iri dengan pebulu tangkis usia muda yang masih berlaga di lapangan. “Rasanya masih ingin main, tapi lambat laun saya sudah mulai bisa menerimanya, meskipun perlu waktu,” kata Firdasari.

Pebulu tangkis yang sempat menyabet nomor tunggal putri Kejuaraan Bulu Tangkis Indonesia Master 2014 itu mengemukakan minat generasi muda kepada bulu tangkis semakin tinggi.

Firdasari mengemukakan saat memperkuat tim bulu tangkis Indonesia di Kejuaraan Indonesia Masters pada Desember  2015 bahwa dia berniat pensiun.

Dia berpesan kepada yuniornya setelah pensiun adalah untuk tidak minder menghadapi lawan dari negara lain.

“Pemain (pebulu tangkis, red) Indonesia harus memiliki rasa percaya diri kalau kita bisa sebagai pemenang, hanya dengan  bekerja keras lebih dari orang lain, dan jangan pernah merasa cukup dalam latihan,” kata Firda saat pesta perpisahan di kejuaraan yang digelar di Malang, Jawa Timur tersebut. 

Firdasari menjelaskan sejak Januari 2016, dia melatih di klub bulu tangkis yang dahulu membesarkan namanya, PB Jaya Raya.

“Masih belajar sih ternyata gak segampang itu jadi pelatih, banyak hal yang baru saya temui. Seperti banyak mengenal karakter anak-anak yang berbeda satu sama lain, dan yang pasti saya jadi merasakan apa yang dirasakan pelatih saya dulu,” kata pelatih kelahiran Jakarta, 16 Desember 1986 itu.

“Saya melihat banyak  atlet muda yang berpotensi di Jaya Raya. Semoga suatu saat saya bisa membuktikan dengan mampu mencetak pebulu tangkis tunggal putri handal yang bakal mengharumkan nama bangsa,” kata dia. (djarumbadminton.com).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home