Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 10:43 WIB | Selasa, 03 Juni 2014

Gedung Putih Bela Pembebasan Tahanan Guantanamo

Jani Bergdahl, ibunda tentara Amerika Serikat Bowe Bergdahl yang dibebaskan, berbicara di hadapan pers sementara suaminya Bob Bergdahl dan Presiden AS Barack Obama mendengarkan di Rose Garden of the White House pada 31 Mei 2014 di Washington, DC. Obama dan keluarga Bergdahl berbicara setelah pembebasan Bowe Bergdahl oleh Taliban di Afghanistan. (Foto: AFP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Pihak Gedung Putih pada Senin membela pembebasan lima tahanan Guantanamo yang ditukar dengan seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang ditahan Taliban, dengan mengatakan sebuah potensi ancaman “cukup berhasil diredam”.

Sersan Bowe Bergdahl - satu-satunya tentara AS yang ditahan Taliban setelah ditahan di Afghanistan - dibebaskan pada Sabtu dalam sebuah perjanjian drastis yang diperantarai Qatar.

Sebagai penukarannya, lima tahanan Taliban diserahkan ke emirat Arab itu, di mana mereka akan menetap di Qatar selama lima tahun, memicu kritik dari beberapa Republik, yang mengklaim mereka bisa kembali ke medan perang dan menimbulkan ancaman bagi para warga Amerika di luar negeri.

Namun Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney mengatakan kepada talk show pagi Amerika Serikat (AS) menepis ancaman yang ditimbulkan para pria itu - para bekas pejabat berpengaruh dari rezim Taliban digulingkan oleh invasi yang dipimpin AS ke Afghanistan.

“Kami memiliki sejarah di negara ini dalam memastikan bahwa para tahanan perang kembali kepada kami, kami tidak meninggalkan mereka,” ujar Carney kepada CNN.

“Dan itu seluruhnya sesuai, mengingat keputusan itu dibuat oleh menteri pertahanan, berkonsultasi dengan tim keamanan nasional yang lengkap, bahwa ancaman yang berpotensi ditimbulkan oleh tahanan yang dibebaskan cukup berhasil diredam agar memungkinkan kami untuk bergerak maju dan memulangkan Bowe Bergdahl ke tempat asalnya.” (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home