Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 18:37 WIB | Rabu, 15 Desember 2021

Gempa Selayar: Tanggap Darurat Hingga 27 Desember

Akibat gempa bumi 7,4 345 rumah di Selayar, Sulawesi Selatan, rusak.
Warga Selayar mengungsi akibat gempa bumi 7,4 hari Selasa (14/12). (Foto: BPBD Selayar)

SELAYAR, SATUHARAPAN.COM-Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan menetapkan tanggap darurat akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 pada hari Selasa (14/12), selama 14 hari (tanggal 14-27 Desember).

Gempa bumi magnitudo (M) 7,4 pada pukul 10:20 itu mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan getarannya yang kuat dirasakan di beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.  Fenomena geologi yang terjadi pada Selasa (14/12).

Guncagannya berdampak kerusakan pada sejumlah kerusakan bangunan, korban luka-luka, dan pengungsian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan pada hari ini, Kamis (15/12), gempa M7,4 berdampak pada korban luka dan kerusakan material. Data sementara mencatat warga luka ringan lima jiwa dan luka berat sa jiwa, sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan. 

Fasilitas umum yang terdampak antara lain sekolah tiga unit, dua masjid rusak berat, rumah dinas kades rusak berat, pelabuhan rakyat, balai warga, dan dua gudang rusak.

Lebih dari 3.900 warga dilaporkan mengungsi di 17 titik, yaitu di Mintu’u enam titik dengan jumlah 2.000 jiwa, Lambego enam titik (900), Larawu tiga titik (500), Puncak Majapahit satu titik (250), Langundi satu titik (50). 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa gempa berdampak pada wilayah. BPBD di berbagai dareah masih melakukan pendataan di lapangan. 

Berdasarkan laporan sebelumnya, BPBD di ketiga wilayah tersebut menginformasikan masyarakatnya merasakan guncangan dengan intensitas lemah hingga kuat. 

Informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada hari ini, pukul 12.30 WIB, menyebutkan belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Sedangkan BPBD Kabupaten Sikka, NTT melaporkan sebanyak 26 warga mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka. BPBD di wilayah lain masih melakukan pendataan di lapangan. 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home