Loading...
INDONESIA
Penulis: Tunggul Tauladan 13:49 WIB | Selasa, 20 Januari 2015

Gepeng di Yogyakarta Dapat Rumah

Ilustrasi. Salah satu gepeng yang ada di Yogyakarta. (Foto: Tunggul Tauladan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) berupaya serius mengatasi persoalan gelandangan dan pengemis (gepeng). Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemda DIY adalah memberikan fasilitas berupa rumah tinggal senilai Rp 30 Juta. Pemberian rumah ini merupakan salah satu dari program pemerintah yang bertajuk “Desaku Menanti”.

“Sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK) gepeng akan ditempatkan di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY. Mereka akan menempati tanah yang berstatus Sultan Ground seluas sekitar lima hektar. Perizinan untuk lahan ini sudah diproses sejak tahun lalu. Kini, lahan yang telah dikeringkan tersebut telah siap untuk dibangun,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Untung Sukaryadi, Selasa (20/1).

Pada 2015 ini menurut Untung Sukaryadi, Pemda DIY sebenarnya menargetkan membangun 70 unit rumah. Namun, saat ini Pemda DIY baru bisa merealisasikan pembangunan 40 unit. Biaya pembangunan berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015. Untung berharap bahwa target defisit 30 rumah akan dapat direalisasikan dalam APBN Perubahan 2015 melalui Kementerian Sosial.

“Total dana yang dibutuhkan untuk membangun 70 rumah mencapai Rp 2,1 Milyar. Sementara itu, Pemda DIY akan membangun akses jalan selebar lima meter,” ungkap Untung.

Untung menjelaskan bahwa rumah yang diberikan kepada para gepeng tersebut bertipe 36 dengan luas pekarangan 100 meter persegi. Proses pembangunan dilakukan oleh gepeng setelah diberikan pelatihan dengan dibantu oleh para tukang. Selama proses pembangunan, gepeng akan diberi santungan sebesar Rp 20.000 per hari. Diharapkan dalam tiga bulan, rumah tersebut telah selesai dibangun.

“Selain rumah, gepeng juga akan diberi lahan pertanian dengan harapan agar mereka bisa mandiri. Program ‘Desaku Menanti’ ini berupaya untuk memutus mata rantai gepeng dengan memberikan peluang usaha di bidang pertanian. Harapannya, gepeng-gepeng tersebut tidak kembali ke jalanan karena telah berpeluang untuk berwirausaha,” ujar Untung. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home