Loading...
BUDAYA
Penulis: Fung Siauw 08:07 WIB | Rabu, 10 April 2013

Goethe Intitute, Jembatan Budaya Jerman di Indonesia

Goethe Intitute, Jembatan Budaya Jerman di Indonesia
Bangunan Goethe Institute di Menteng, Jakarta Pusat ( Foto: Madania.net )
Goethe Intitute, Jembatan Budaya Jerman di Indonesia
Logo Goethe Institute ( Foto: Wordpress.com)
Goethe Intitute, Jembatan Budaya Jerman di Indonesia
Ruang pertunjukan yang mengakomodasi berbagai acara kebudayaan ( Foto: The Jakarta Post.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ada banyak pusat kebudayaan negara yang didirikan di Jakarta dan Goethe Institute adalah salah satunya. Institut yang didirikan oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta ini menjadi tempat diadakannya berbagai macam acara kebudayaan, selain juga menyediakan kelas-kelas kursus bahasa Jerman. 

Dari kalangan atas Jakarta sampai supir bajaj tahu keberadaan gedung yang terletak di komplek Menteng, Jl.Sam Ratulangi 9-15 Jakarta Pusat ini. Gedung yang memiliki strukrur bangunan sederhana ini tidak sesederhana visinya, karena Goethe Institute menyimpan misi budaya global.

Goethe Institute adalah Lembaga Kebudayaan Republik Federal Jerman. Lembaga ini telah berkiprah di seluruh dunia dalam hal membangun kerjasama terutama dalam bidang budaya dan bahasa serta menyajikan citra Jerman secara menyeluruh melalui informasi mengenai kehidupan budaya, sosial dan politik.

Ada 150 jaringannya di 93 negara, 141 perkumpulan budaya Jerman dan negara mitra, 39 Goethe Centre, 87 ruang baca, pusat ujian dan pusat kursus bahasa, telah dilakukan  selama kurang lebih 60 tahun.  Tugas-tugas kebijakan dan kebudayaan serta pendidikan di luar negri pada tingkat global sudah dijalankan.

Sebenarnya, tujuan utama dari institut ini terletak pada produksi bersama penerimaan dan refleksi bentuk-bentuk kesenian. Sehingga diharapkan dapat terwujud sebuah dialog kedudayaan.

Jika dilihat dari keramaian di dalam gedung, berdasarkan pantauan SATU HARAPAN, memang sebagian besar mereka adalah peserta didik bahasa Jerman dengan spesifikasi masing-masing seperti  bahasa Jerman untuk studi, bekerja, untuk remaja untuk pasangan suami istri yang ingin pindah dan tinggal di Jerman dan untuk mereka yang belajar karena hobi.

Ternyata di "rumah" mereka sendiri, yaitu Goethe Haus Menteng, tersedia  ruang untuk pertunjukan kebudayaan. Ruangan ini adalah tempat pertemuan terpenting di Jakarta bagi mereka yang berkecimpung di bidang kebudayaan. Goethe Haus memiliki kapasitas 301 tempat duduk serta didukung perangkat lengkap dan mutakhir. Disinilah diadakan pertukaran pikiran dan karya dalam bentuk lokakarya yang diadakan setelah koser. Serambi jazz merupakan salah satu contoh pendekatan dalam hal ini.

Konser jazz yang diadakan dua bulan sekali ini mengundang musisi-musisi Jazz dari Jerman dan Indonesia, dari musisi baru sampai ternama. Akan ada kolaborasi Riza Arsjad dan Kai Bruckner pada April 2013 menyusul Capella Goes Brass Konzert pada bulan Mei 2013 mendatang jika anda ingin menyimak lebih lagi. Serta tidak ketinggalan pula untuk adik- adik, akan ada Film Festival for Children.

Selain itu, menurut Koordinator Hubungan Masyarakat Goethe Institute Indonesia, Nadine Freischlad dalam wawancara hari Selasa (9/4) lalu, institut ini sudah banyak berkembang dalam kurun waktu 50 tahun. Dimulai dari “rumah” yang kecil dan acara- acara yang masih terbatas sampai sekarang institut ini telah memiliki ruangan luas hingga memungkinkan untuk melakukan berbagai  macam acara-acara termasuk konser akbar.

Pemerintah Jerman sendiri  sangat mendukung institute ini terutama di bidang finansial yang dilakukan rutin setiap bulannya. Juga dukungan dari perusahaan- perusahan Jerman. Seperti dalam acara pameran lukisan  Raden Saleh  di Galeri Nasional Indonesia pada bulan Juni 2012  silam, perusahaan mobil Jerman ternama BMW sempat memberi dukungannya dalam acara tersebut.

Sedangkan ketertarikan masyarakat Indonesia khususnya di ibukota Jakarta terhadap citra budaya dan bahasa Jerman mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari kelas- kelas bahasa Jerman dari tahun ke tahun peminatnya terus bertambah.

Kebanyakan mereka yang belajar dengan tujuan melanjutkan study ke Jerman. Selain sistem pendidikan yang baik, biaya pendidikan di Jerman  tergolong murah jika dibandingkan di beberapa negara lain seperti Amerika dan Australia. Yang paling penting, “job market” bagi mereka yang berpendidikan tinggi di Jerman memiliki peluang besar.

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home