Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:08 WIB | Jumat, 28 Agustus 2015

GOR Baru Diharap Gairahkan Bulu Tangkis di Magelang

Ilustrasi: Auditorium Universitas Indonesia yang disulap menjadi arena bermain bulu tangkis. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasata)

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM - Gelanggang Olah Raga (GOR) Djarum  yang baru didirikan klub bulu tangkis PB Djarum di Magelang, Jawa Tengah, diharap dapat menjadi barometer bulu tangkis di Jawa Tengah dan pembinaan pebulu tangkis usia dini.

"GOR Djarum ini dipersembahkan sebagai ajang pembinaan dan permasalahan pemain usia dini. Diharapkan dari sini kelak muncul talenta-talenta muda penerus mantan pemain nasional seperti Zelin Resiana asal Magaleng yang dulu dikenal dengan smash kerasnya," ujar Budi kepada para wartawan di GOR Djarum, Magelang, Kamis (27/8).

GOR ini merupakan salah satu tempat penyelenggaraan Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) 2015. Klub bulu tangkis yang berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah, ini selain melakukan audisi pebulu tangkis dalam program Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis di sembilan kota, mereka juga membangun sarana olahraga pertama di luar Kudus dan Jakarta.

Bangunan GOR Djarum Magelang Seluas 2.210 meter persegi ini berdiri di atas lahan seluas 7,135 meter persegi. Di arena itu, terdapat fasilitas lima lapangan bulu tangkis yang dilengkapi pula dengan ruang ganti, toilet, fasiltas bagi difabel, dan tribun penonton berkapasitas sekitar 2000.  

Bahkan mantan pebulutangkis Indonesia dan legenda hidup PB Djarum, Christian Hadinata, berharap GOR ini bisa merangsang peningkatan pembinaan bulutangkis di Magelang dan sekitarnya. Dari sini nanti, bisa cetak dan memunculkan bibi pemain berbakat untuk disumbangkan ke pelatnas.

"Harapan saya, pembinaan nanti bisa terarah dan menciptakan pemain yang berpotensi menjadi juara nasional, bahkan internasional. Kita sangat yakin bibit-bibit muda di Magelang bisa menyumbangkan pemainnya untuk pelatnas di Cipayung," kata Christian.

Tokoh masyarakat Magelang, Oi Hong Djien, menjelaskan dahulu  GOR ini dibangun atas desakan  permintaan dari klub-klub lokal yang disampaikan kepada pihak Djarum, masyarakat generasi muda Magelang  melihat fasilitas untuk bulu tangkis di kota ini masih minim.

“Aspirasi masyarakat tersebut diteruskan kepada wali kota Magelang untuk kemudian disampaikan langsung kepada pihak Djarum. Gayung bersambut, pada April 2014, mulai pembangunan, setelah mencari tanah dan 1,5 tahun kemudian jadilah GOR yang punya dampak positif bagi warga Magelang,” kata Oi Hong Djien.

Kukuh Santoso, Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Magelang, menjelaskan betapa menyedihkan keadaan di kota Magelang karena banyak anak bermain bulu tangkis di balai desa yang hanya muat untuk satu lapangan untuk latihan.

“Kami senang dengan adanya GOR ini, karena memang di Magelang tidak ada gedung yang representatif untuk pembinaan,” kata Kukuh.

“Harapannya, dengan penyediaan fasilitas yang megah ini, ada program latihan yang terstruktur dan prosedural hingga bisa menghasilkan bibit-bibit baru untuk pemain nasional,” kata Kukuh.

Dalam pentas bulu tangkis Indonesia, Magelang merupakan kantong lahirnya pemain andal. Dari kota sejuta bunga ini, telah banyak muncul pebulutangkis ganda putri nasional ternama seperti salah satu pahlawan Piala Uber 1994 Jakarta dan 1996 Hongkong, Zelin Resiana dan mantan penghuni pelatnas Cipayung, Andre Kurniawan Tedjono. (badmintonindonesia.org).

 

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home