Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:45 WIB | Kamis, 10 Desember 2020

Gunung Everest Tambah Tinggi 0,86 Meter, Apa Masalahnya?

Seekor burung terbang dengan Gunung Everest terlihat di latar belakang dari Namche Bajar, distrik Solukhumbu, Nepal. China dan Nepal mengumumkan pada hari Selasa (8/12/2020) ketinggian baru untuk Gunung Everest, mengakhiri perbedaan antara kedua negara. Ketinggian resmi yang baru adalah 8.848,86 meter (29.032 kaki). (Foto: dok. AP)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Gunung tertinggi di dunia, Everest, sekarang secara resmi dinyatakan sedikit lebih tinggi, meskipun itu mungkin bukan akhir cerita. China dan Nepal pekan ini sepakat tentang ketinggian standar baru untuk Gunung Everest, puncak Himalaya berbatu yang melintasi perbatasan mereka.

Meski kedengarannya pasti, perubahan geologis adalah urusan rumit dalam mengukur gunung, dan berbagai kriteria untuk menentukan puncak tertinggi di dunia kemungkinan besar akan memastikan pertanyaan tidak dijawab untuk selamanya.

Ketinggian gunung berubah. Pergerakan lempeng tektonik dapat mengangkatnya secara bertahap, sementara gempa bumi dapat menurunkannya.

Kekuatan penyeimbang dapat membantu mempertahankan tingkat stabilitas dari waktu ke waktu, kata Dang Yamin, anggota tim Tiongkok yang mensurvei ketinggian Everest awal tahun ini.

"Alam cenderung mencapai keseimbangan," katanya kepada kantor berita resmi Xinhua. Sebagai contoh, Dang mengutip gempa bumi besar tahun 1934 yang melenyapkan 150 tahun peningkatan ketinggian yang stabil dalam beberapa saat.

Berbagai Pengukuran

Ada lebih dari satu cara untuk mengukur gunung. Tahun lalu, tim Nepal menyiapkan penanda navigasi satelit di puncak Everest untuk mengukur posisinya dengan tepat melalui satelit GPS. Sebuah tim Tiongkok melakukan misi serupa pada musim semi ini, meskipun menggunakan konstelasi satelit navigasi Beidou buatan Tiongkok, bersama dengan peralatan lainnya.

Pada saat yang sama, kru Nepal melakukan pengukuran dengan versi instrumen modern yang dilengkapi laser yang disebut theodolit, yang pertama kali digunakan untuk mengukur ketinggian gunung pada tahun 1856 dengan mengukur sudut menggunakan trigonometri.

Tim Nepal juga menggunakan radar penembus tanah untuk mengukur jumlah salju dan es yang berada di atas batu tertingginya.

Tambah 0,86 Meter

China dan Nepal bersama-sama mempresentasikan angka resmi baru 8.848,86 meter (29.031,69 kaki) di atas permukaan laut. Keduanya telah menyimpang selama bertahun-tahun dari ketinggian gunung yang sebenarnya.

Ketinggian baru ini adalah 0,86 meter (lebih dari dua kaki) di atas ketinggian dua negara sebelumnya, yang diberikan oleh Nepal. Perjanjian yang diumumkan hari Selasa (8/12) itu digembar-gemborkan sebagai tanda hubungan politik, ekonomi dan budaya yang tumbuh di antara mereka.

Variasi Permukaan Laut

Mengukur ketinggian di atas permukaan laut selalu rumit karena permukaan laut sangat bervariasi bergantung pada pasang surut, magnetisme, dan faktor lainnya. Naiknya permukaan laut menciptakan faktor lain untuk pengukuran di masa mendatang.

Seberapa tinggi di atas permukaan laut hanyalah salah satu cara untuk mengukur ketinggian gunung. Salah satu alasan Everest memenangkan hadiah tersebut adalah karena basisnya berada di atas kaki bukit yang sudah tinggi.

Sebagaimana diukur dari inti Bumi, Gunung Chimborazo di Ekuador adalah yang tertinggi di dunia, dengan ketinggian lebih dari 2.072 meter (6.800 kaki) di atas Everest. Karena Bumi menonjol di tengah, pegunungan di sepanjang ekuator lebih jauh dari intinya.

Berukuran dari kaki gunung hingga puncak, Mauna Kea di Hawaii adalah yang tertinggi. Namun sebagian besar berada di bawah laut. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home