Hasyim Muzadi: Pembaruan NU Tak Boleh Ubah Pemahaman Organisasi
TANJUNGPINANG, SATUHARAPAN.COM - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan warga NU harus melakukan pembaruan di seluruh sektor kehidupan, namun tidak mengubah pemahaman organisasi yang didirikan pada 1925 itu.
"Pemahaman yang lama boleh dipertajam, tetapi tidak diubah. Pemahaman lama yang bagus, harus dipertahankan dengan cara apapun," kata KH Hasyim Muzadi saat memberi kata sambutan pada pengukuhan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tanjungpinang 2014-2019, di Tanjungpinang, Jumat (30/1).
Dia mengatakan NU terancam pengaruh negatif sehingga warga NU harus berjalan sesuai dengan rel, yaitu ajaran Islam.
"NU sudah memiliki pedoman, yang seharusnya dipatuhi, bukan diubah atau dirusak," katanya.
Muzadi yang juga angggota Dewan Pertimbangan Presiden mengatakan warga NU harus dapat menggunakan teknologi tinggi tapi tidak melupakan ajaran Islam. Pemikiran warga NU juga harus berkembang sesuai kebutuhan bangsa dan negara.
"Pakai sarung, boleh, tapi pemikiran maju," ujarnya. Dia mengemukakan NU mendukung kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah dan memberi kritikan yang konstruktif.
Contohnya, NU mendukung UU Antikorupsi yang sejalan dengan ajaran Islam.
"Tidak perlu UU Islam Antikorupsi. UU Antikorupsi sekarang cukup baik," katanya.
Dia juga mengingatkan jangan ada pemikiran atau menganggap negara ini kafir sehingga harus dihancurkan, dan diganti dengan negara Islam.
"Roh NU adalah roh negara NKRI. Ini sudah terbukti," katanya.(nu.or.id)
Editor : Sotyati
Vladimir Putin Menyetujui Anggaran Militer Rusia Tahun 2025-...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyetujui anggaran yang difokuskan pa...