Loading...
INSPIRASI
Penulis: Obrin Sualang 01:00 WIB | Senin, 09 Juni 2014

Hitam, Putih, atau Abu-abu?

Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Salut buat inisiatif Majelis Ulama Indonesia yang beberapa waktu lalu mengeluarkan fatwa bahwa  money politic adalah haram. Setidaknya bisa membantu masyarakat luas untuk bersikap dalam setiap pemilu. Tentu saja imbauan ini tidak hanya berlaku bagi para penebar uang, tetapi juga kepada para penerima. 

Saya teringat ketika dilibatkan dalam panitia pembangunan sebuah gereja. Dalam rapat saya memberikan satu usulan yang tidak lumrah.  Karena saat itu lagi musim kampanye pemilu legislatif, saya mengusulkan untuk mencantumkan footnote pada setiap proposal: ”Mohon maaf, panitia tidak menerima sumbangan dari hasil korupsi.”

Tujuan saya saya sederhana: menjaga kemurnian panitia dalam mencari dana dan sekaligus kemurnian hati para donatur.  Sontak peserta rapat terdiam. Tidak ada peserta rapat yang menyatakan setuju atau tidak setuju.  Bisa jadi mereka menganggap saya bercanda, atau mungkin saja saya yang terlalu lugu. Padahal saat itu sangat kasat mata beberapa pejabat daerah bertitel pelayan gereja yang  menjadi tersangka korupsi.  Akhir cerita, karena nilai yang dianut tidak sejalan, saya pun keluar dari kepanitiaan walau tetap aktif berpartisipasi langsung dalam pembangunan.

Tidak mudah memperjuangkan prinsip yang kita anut dalam kehidupan nyata. Banyak tantangan yang akan dihadapi.  Bisa jadi akan mudah bagi kita mengambil sikap ketika diperhadapkan pada pilihan hitam atau putih.  Akan lebih sulit rasanya ketika kita ditawarkan langkah kompromi alias abu-abu atau: win-win solution.  Kadang tanpa sadar kita memilih jalan tengah padahal secara hakiki kita sudah melanggar prinsip yang kita anut.  

Dalam beberapa minggu ke depan, hati nurani seluruh masyarakat Indonesia akan diuji.  Akankah fatwa MUI yang mulia itu diamalkan sepenuhnya? Ada yang bersuara abu-abu: ”Terima saja duitnya, dari tim sukses mana pun. Kan yang penting pilihannya rahasia terserah kita?” 

Pertanyaannya: apakah kita rela memilih calon pemimpin yang apa adanya tanpa sogokan? Masa depan Indonesia ada di tangan kita!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home