Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 11:47 WIB | Senin, 08 Juli 2013

Hujan Buatan Kembali Dilakukan untuk Mengatasi Pembakaran di Riau

Kondisi cuaca di daerah Riau yang masih dalam keadaan berasap. (Foto: BNPB)

PEKAN BARU, SATU HARAPAN.COM -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali membuat hujan buatan untuk mengatasi kebakaran di kawasan Riau. Pada hari Minggu (7/7) ditaburkan sebanyak lima ton garam ke awan dengan harapan hujan yang dihasilkan akan memadamkan api di kawasan itu.

BNPN menyebutkan bahwa ada tujuh wilayah yang perlu diwaspadai dan memiliki potensi terjadinya kebakaran. Menurut analisis parameter cuaca Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada  Minggu (7/7), wilayah sisi utara Riau masih dalam kategori merah dan terdapat lahan gambut perlu diwaspadai terjadinya kebakaran.

Hujan buatan itu juga untuk menaggulangi cuaca kering dan tidak berpotensi menimbulkan kegiatan pembakaran lahan. Hujan buatan yang dilakukan pada Minggu itu menggunakan dua buah pesawat hercules, dan cassa, serta menggunakan 3 helikopter untuk menjatuhkan air (water bombing) di wilayah Duri.

Kepala Bidang Data BNPB, Agus Wibowo, menyebutkan, hasil pemantuan dengan Citra satelit NOAA 18 ada 15 titik panas (hot spot) di atas wilayah Provinsi Riau pada Minggu (7/7). Hot spot itu antara lain  diSiak, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kampar. Sementara analisis BMKG menunjukkan wilayah yang mudah terbakar berada di Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, dan sebagian Siak.

Menurut Agus Wibowo, hingga Kamis mendatang, cuaca masih dalam keadaan kering dan hal itu perlu diwaspadai. Data yang telah dihimpun oleh BMKG, cuaca kering masih akan berlangsung pada Juli ini hingga Agustus. Sementara itu, posko masih melaporkan bahwa belum terjadi hujan sejak dua hari ini.

Menanggapi situasi yang masih terdapat titik api dan asap serta area-area yang berpotensi terjadinya kebakaran, satgas darat dan udara tetap melakukan operasi pemadaman darat, memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca (TMC), dan menggunakan teknik water bombing. Hari ini satgas udara menyiapkan tiga helikopter untuk water bombing dan  sebuah pesawat untuk TMC.

Tim di darat juga melakukan patroli di wilayah Riau dan sekitarnya serta memadamkan dan sosialisasi atau pendidikan terhadap masyarakat mengenai pembuatan hujan buatan tersebut. Agus mengatakan, 25 tersangka pelaku pembakaran hutan, dan salah satu di antaranya adalah dari PT AP harus ditangani secara cepat.

Gubernur Riau, HR Mambang Mit, mengatakan bahwa masih ada potensi munculnya kembali titik api dan asap wilayah Riau. Dia berpesan untuk menindak secara tegas pelaku pembakaran lahan dan hutan.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home