Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:38 WIB | Rabu, 07 November 2018

HUT ke-70, GPIB Hadirkan Damai untuk Indonesia

HUT ke-70, GPIB Hadirkan Damai untuk Indonesia
Seminar Nasional dengan tajuk utama "Membangun Spiritualitas Damai yang Menciptakan Pendamai" dan sub tema 'GPIB Damai untuk Indonesia Damai' yang dilaksanakan Rabu (7/11), di GPIB Immanuel Jakarta. (Foto-foto: Melki Pangaribuan)
HUT ke-70, GPIB Hadirkan Damai untuk Indonesia
Suasana peserta seminar. Sebanyak 350 orang peserta seminar merupakan utusan jemaat dari 323 jemaat dan dari 25 Mupel yang tersebar di seluruh Indonesia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) merayakan ulang tahun ke-70 tahun pada tahun 2018. Seluruh warga GPIB mensyukuri perjalanan panjang menggereja di Indonesia.

Pendeta Paulus Kariso Rumambi, Ketua Umum Majelis Sinode mengatakan keragaman budaya maupun agama menjadi kekuatan dan peluang dalam persekutuan, pelayanan dan kesaksian yang menghadirkan perdamaian dan keadilan dalam kehidupan internal maupun eksternal bersama masyarakat.

"GPIB bekerja mendukung pemerintah Indonesia dalam rangka menghadirkan damai dengan menciptakan spiritualitas damai," katanya, Rabu (7/11).

Mensyukuri keragaman sebagai kekayaan pelayanan selama 70 tahun, mendorong GPIB untuk merayakan kebaikan Tuhan bersama saudara yang berbeda keyakinan lewat kegiatan Seminar Nasional dengan tajuk utama "Membangun Spiritualitas Damai yang Menciptakan Pendamai" dan sub tema 'GPIB Damai untuk Indonesia Damai' yang dilaksanakan Rabu (7/11), pukul 08.00 s/d 18.00 WIB di GPIB Immanuel Jakarta.

Menurut dia, tema tersebut dapat diartikan sebagai kekuatan atau Roh yang menjadi barometer hubungan pribadi dengan Sang Khalik dan sesama ciptaan, melahirkan manusia yang memiliki moralitas, etika, cara pandang dan hati yang baik serta mencerminkan sifat dan karakter yang baik dan benar.

Melalui proses transformasi, maka GPIB akan menjadi komunitas damai dengan spiritualitas damai melalui pelayanan dan kesaksian yang mendatangkan damai sejahtera di tengah dan bersama masyarakat dalam rangka menyongsong tahun politik dalam arak-arakan pembawa damai karena, "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Matius 5:9)."

Baca juga: Disiplin, 5 Hal Membangun Spiritualitas Damai

Koordinator Seminar Pendeta Margie Ririhena - de Wanna, D.Th mengatakan, tujuan diadakan seminar, mempertajam pemahaman warga GPIB tentang pentingnya membangun spiritualitas damai dari dalam dirinya yang berbasiskan nilai-nilai kekristenan dan kearifan lokal, membangun wawasan tentang bagaimana dan dengan cara seperti apa GPIB dapat merajut spiritulitas damai bersama dengan lembaga-lembaga keumatan di Indonesia dan mendorong jemaat-jemaat GPIB bersama masyarakat secara internal maupun eksternal untuk menghidupi spiritualitas damai dalam keberagaman konteks khususnya menjelang Pemilihan Presiden di Indonesia tahun 2019.

“Seminar kali ini dihadiri sekitar 400 orang, termasuk panitia di dalamnya,” katanya dalam konferensi pers.

Sebanyak 350 orang peserta seminar merupakan utusan jemaat dari 323 jemaat dan dari 25 Mupel yang tersebar di seluruh Indonesia. Di mana setiap gereja, mengutus satu orang. Seminar juga dihadiri oleh Menko Maritim Jendral TNI (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA sebagai keynote speaker.

"Semoga seminar ini dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar serta dapat menghasilkan rekomendasi yang sesuai dengan Sang Kepala Gereja Yesus Kristus," demikian harapan Pendeta Paulus Kariso Rumambi.

GPIB adalah salah satu organisasi gereja protestan di Indonesia yang berdiri sejak 1948 dan tersebar di 26 provinsi di Indonesia dengan 323 jemaat, terbentang dari Sabang di Sumatera Utara (BARAT) hingga Buton Sulawesi Tenggara (TIMUR) Nunukan di Kalimantan (UTARA) hingga Cilacap di Jawa (SELATAN). Sebaran wilayah pelayanan GPIB membuatnya berada di ibu kota Negara Indonesia hingga pelosok pedalaman termasuk di daerah-daerah perbatasan. Konteks pelayanan ini, membuat GPIB sarat akan pengalaman dengan keberagaman; suku, bahasa, ras, agama, budaya dan kekayaan sumber daya alam.

Puncak perayaan HUT ke-70 GPIB telah dilaksanakan Ibadah Agung pada 31 Oktober 2018 di setiap Mupel GPIB. Rangkaian seminar termasuk di antara kegiatan utama termasuk juga “Konser Damai” yang akan dilaksanakan di Balai Sarbini di Jakarta pada Jumat 9 November 2018, "Expo Damai", "Jalan Damai" dan beberapa kegiatan lainnya di sejumlah daerah.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home