Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 19:43 WIB | Jumat, 30 Mei 2014

IHSG Terseret Pelemahan Rupiah

Ilustrasi. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (30/5) ditutup terkoreksi sebesar 91,67 poin dipicu mata uang rupiah. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah sebesar 42 poin menjadi Rp 11.674 dibandingkan sebelumnya Rp 11.632 per dolar AS.

IHSG BEI ditutup turun sebesar 91,67 poin atau 1,84 persen ke posisi 4.893,91. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 24,12 poin (2,84 persen) ke level 824,55.

“Saham-saham di Bursa Efek Indonesia dilanda aksi ambil untung akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan ini,” kata analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat.

Pada Jumat sore ini, terpantau mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah sebesar 42 poin menjadi Rp 11.674 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.632 per dolar AS.

Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa faktor hari libur yang cukup banyak pada pekan ini juga menjadi salah satu pemicu pelaku pasar saham melakukan ambil untung.

Kendati demikian, lanjut dia, potensi IHSG BEI untuk kembali menguat masih terbuka setelah mengalami tekanan. Ekspektasi indeks BEI menuju level 5.000 poin masih akan berjalan.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Mitra Adiperkasa (MAPI), Ace Hardware Indonesia (ACES).

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 205.584 kali dengan volume mencapai 4,08 miliar lembar saham senilai Rp 8,22 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 127 saham, yang melemah 204 saham, dan yang tidak bergerak 67 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 71,51 poin (0,31 persen) ke level 23.081,65, indeks Nikkei turun 49,34 poin (0,34 persen) ke level 14.632,38 dan Straits Times melemah 4,86 poin (0,15 persen) ke posisi 3.295,85.

Rupiah Jumat Sore Melemah Menjadi Rp 11.674

“Mata uang rupiah kembali terkoreksi setelah sempat terangkat di awal sesi menyusul sentimen dari dalam negeri maupun eksternal belum ada yang mendukung,” ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan bahwa menjelang pengumuman data ekonomi Indonesia pada 2 Juni mendatang pelaku pasar cenderung menempatkan dananya dalam bentuk dolar AS.

“Seraya mengantisipasi data inflasi dan neraca keuangan Indonesia yang sedianya diumumkan pada awal pekan depan, pelaku pasar cenderung memegang dolar AS untuk mengantisipasi jika data ekonomi Indonesia di luar ekspektasi,” katanya.

Menurut dia, jika data ekonomi domestik sesuai dengan ekspektasi pasar maka peluang rupiah untuk menguat ke level Rp 11.500 per dolar AS dapat kembali terbuka.

Kendati demikian, lanjut dia, tekanan mata uang rupiah pada akhir pekan ini cenderung tertahan seiring dengan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar uang.

“Diperkirakan BI melakukan intervensi agar rupiah tidak tertekan lebih dalam,” ujarnya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (30/5), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 11.611 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.613 per dolar AS. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home