Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 11:18 WIB | Senin, 26 Mei 2014

ILO dan DGD Kerja Sama Atasi Pengangguran Muda di Mesir

Tokoh Muslim Mesir, Dr Ali Gomaa, dan Bishop Yohannes serta Bishop Moussa daru Gereja Koptik Mesir pada dialog pemuda di Mesir, (Foto: WCC/BLESS)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization / ILO) bekerja sama dengan Dewan Gereja Dunia (DGD /World Council of Churches) untuk membantu mengatasi pengangguran yang besar di kalangan pemuda Mesir.

Kerja sama itu dimulai dengan dialog yang di selenggarakan kedua lembaga pekan lalu untuk mengatasi masalah pengangguran yang mengerikan dan melibatkan para pemuda Muslim maupun Kristen di negara itu. Demikian keretangan dari DGD yang diterima satuharapan.com, Minggu (25/5).

Dialog itu difokuskan pada dampak pengangguran di kalangan pemuda Mesir, dan upaya DGD dan ILO untuk  mendukung mitra di Mesir  dalam mempromosikan pekerjaan yang layak bagi kaum muda. Mereka membahas inisiatif untuk menciptakan lapangan kerja, menjamin hak-hak di tempat kerja, serta mempromosikan perlindungan sosial dan dialog sosial.

Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat untuk Mobilisasi Publik dan Statistik, Mesir,  pemuda merupakan lebih dari 70 persen dari mereka yang menganggur di negara itu. Tingkat pengangguran nasional Mesir mencapai lebih dari 13 persen pada akhir 2013. Laporan itu juga menyatakan bahwa 84 persen pemuda pengangguran, termasuk, mereka yang lulus sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Acara itu dipimpin oleh Uskup Yohannes dari Gereja Ortodoks Koptik di Mesir, dan Dr Ali Gomaa, mantan Mufti Besar Mesir. Para peserta mengangkat isu-isu pekerjaan dari dari sudut pandang  perwakilan kedua organisasi pengembangan Islam dan Kristen, organisasi non-pemerintah serta wartawan dan akademisi.

Bercermin pada peran komunitas agama dalam mempromosikan pekerjaan yang layak, Pierre Martinot-Lagarde, penasihat khusus ILO untuk urusan sosial-keagamaan, mengatakan, "Andil ILO dengan komunitas agama adalah nilai-nilai dan etika martabat manusia."

"Ketika bekerja pada agenda pekerjaan yang layak bersama-sama, kita juga memajukan perdamaian, karena kita percaya tidak ada perdamaian tanpa keadilan sosial," kata Martinot-Lagarde.

Pandangan ini ditegaskan oleh Dr Nigussu Legesse, pelaksana program DGD untuk advokasi di Afrika, yang menekankan bahwa mempromosikan dialog sosial dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas, perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu negara.

Legesse menambahkan bahwa pertemuan di Kairo ini penting, terutama dalam melanjutkan upaya DGD dalam mempromosikan pekerjaan yang layak dan keadilan sosial, sebagai bagian integral dari "ziarah keadilan dan perdamaian" yang merupakan seruan dari sidang yara ke-10 Majelis DGD pada akhir 2013 di Busan, Korea Selatan.

Uskup Yohannes dalam sambutannya pada acara tersebut, menghargai kerja sama antar agama dalam menanggapi isu-isu yang relevan dan pekerjaan yang layak dengan pemuda Mesir. Mereka berefleksi dengan pesan Alkitab tentang hidup bersama dalam persatuan (Mazmur 133). Yohannes mengatakan hal itu adalah "langkah positif ketika umat Islam dan Kristen tinggal bersama dalam cinta dan kemitraan sejati bekerja untuk pemuda Mesir. "

Dr Gomaa menekankan bahwa "tujuan bersama kita adalah pembangunan manusia". Dia  menyebut  ayat dari Surat l- Al Maidah dalam Quran, yang " memerintahkan kita untuk  bekerja sama dalam kebenaran dan kesalehan ". Dia mengatakan, "Pertemuan ini merupakan refleksi dari kehendak Tuhan."

Sementara itu, BLESS dari Keuskupan Umum , Ekumenis dan Pelayanan Sosial, dan sayap pembangunan Gereja Ortodoks Koptik di Mesir, dan Misr El Kheir, sebuah organisasi Mesir yang bekerja untuk pembangunan manusia, organisasi mitra dari DGD dan ILO, bersepakat untuk mengadakan pertemuan lebih lanjut tentang pemuda Mesir dan pengembangan pekerjaan yang layak. Setelah pertemuan itu, akan dikembangkan projek yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja bagi kaum muda di Mesir.

Pada acara tersebut peserta juga mendapatkan pesan dari Paus Tawadros, Patriark dari Gereja Ortodoks Koptik Mesir dan Dr Sheikh Ahmad Muhammad Al Tayyeb, Imam Besar Al – Azhar.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home