Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:41 WIB | Kamis, 19 November 2015

India Mulai Tertarik Berinvestasi di Indonesia

Dari kiri ke kanan: Direktur Sankalp Aparajita Agrawal, CEO of Intellecap Nisha Dutt, Co-founder & Chairman of Aavishkaar Vineet Rai, Partner at Aavishkaar En Venkat, dan Head of DBS Foundation Singapore Patsian Low saat konferensi pers di Shangri-La Hotel Jakarta Pusat, hari Kamis (19/11). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Iklim investasi di tengah melambatnya perekonomian Indonesia saat ini nampaknya tidak berdampak negatif bagi Indonesia. Nisha Dutt, CEO Intellecap yang merupakan perusahaan asal India dan Kenya mengatakan saat ini perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan dan potensi pasar maupun bisnis yang besar.

“Seperti yang kita ketahui, dalam beberapa waktu terakhir, perekonomian Indonesia menunjukkan perkembangan yang besar. Indonesia memiliki potensi perkembangan pasar dan bisnis yang besar dengan pertumbuhan startups dan konsumen kelas menengah yang juga melonjak tinggi,” kata Nisha dalam konferensi pers Sankalp Forum di Hotel Shangri-La Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat, hari Kamis (19/11).

“UKM Indonesia menjadi salah satu kontributor GDP tertinggi dibandingkan dengan negara tetangganya di ASEAN sebanyak 30-60 persen, membuat banyak yang tertarik untuk berinvestasi.”

Pendiri dan Managing Director Aavishkar Frontier Fund, Vineet Rai dalam kesempatan yang sama mengagumi potensi besar yang dimiliki Indonesia.

“Kami percaya bahwa semua orang dengan kapabilitas dan ide bisnis, khususnya wirausaha Indonesia, membutuhkan lebih banyak bantuan. Kami berharap investasi pertama kami di Indonesia akan berkontribusi untuk mengembangkan pembangunan bisnis di Indonesia yang disruptif dan menghasilkan dampak bagi masyarakat.”

Sebagai contoh, Aavishkar sudah melakukan investasi di bidang perikanan melalui North Atlantic Inc (NAI). NAI membantu nelayan Indonesia untuk menjual dan membantu mereka memasarkan hasil lautnya dalam keadaan beku ke supermarket-supermarket dan restoran-restoran di Amerika Utara dan Asia.

Mereka juga berkomitmen untuk membangun fasilitas proses perikanan di Indonesia dengan Sumbawa sebagai lokasi pertamanya.

Untuk jangka panjangnya, investasi dari Sankalp akan membawa kewirausahaan yang berbasis sosial ke puncak tertinggi dari level ASEAN dan membangun koridor pengetahuan dan kolaborasi berkelanjutan se-India, Afrika, dan Asia Tenggara dengan berbagai upaya.

Sankalp Southeast Asia Summit 2015

Sankalp Southeast Asia Summit 2015 merupakan sebuah wadah kolaborasi untuk para wirausaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menanggapi perkembangan potensi kewirausahaan sosial Asia Tenggara. Acara ini diselenggarakan oleh Intellecap, perusahaan asal India dan Kenya yang memiliki basis bisnis dan sosial.

Sankalp Southeast Asia Summit 2015 ini diselenggarakan di Hotel Shangri-La Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat pada tanggal 19-20 November 2015. Seminar ini akan menyediakan peluang investasi, jaringan dan mentoring internasional serta inspirasi dari kewirausahaan sosial di Asia Tenggara, India dan Afrika untuk mengembangkan potensi kewirausahaan di Asia Tenggara, memperluas jaringan dan memperbesar investasi di industri ini.

Selain itu, Sankalp juga akan memberikan penghargaan kepada UKM yang dianggap siap untuk menyebarkan dampak sosial. Untuk memenangkan penghargaan ini, kandidat harus dapat membuktikan kekuatannya di analisis pasar, model bisnis, profil tim, model pendapatan dan potensi dampak sosial yang dapat dikembangkan.

Bisnis sosial dengan lima urutan teratas akan dipamerkan di Global Summit India pada bulan April 2016. Selain itu, mereka juga akan diberikan bantuan finansial, pembangunan kapasitas bisnis dan akses jaringan berskala global.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home