Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 20:41 WIB | Selasa, 02 Februari 2016

Indonesia dan Rusia Sama-Sama Kerepotan Atasi Radikalisme

Dari kiri ke kanan: Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Irjen (Pol) Saud Usman Nasution, dan Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Anim Falahudin Mahrus pada Dialog Deradikalisasi Menangkal Terorisme, hari Selasa (2/2) di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh I, Jakarta. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Saud Usman Nasution menceritakan saat dia dan beberapa anggota BNPT Indonesia menghadiri pertemuan antar berbagai badan begara di dunia yang mengurusi Anti Terorisme di Saint Petersburg, Rusia beberapa waktu lalu, Saud menjumpai fakta tidak hanya Indonesia yang kewalahan dengan tingkah radikalisme, Rusia mengalami masalah serupa.

“Sekarang ini ada cukup banyak warga bekas Uni Sovyet yang non Islam yang bergabung dengan ISIS (Islamic State Iraq and Syria, red),” kata Saud pada Dialog Deradikalisasi Menangkal Terorisme, hari Selasa (2/2) di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh I, Jakarta.    

Dia menyebut bahwa selama di Rusia bahkan memiliki masalah yang lebih kompleks karena ada isu perpecahan Rusia dan Ukraina, termasuk juga dengan gerilyawan  Chechnya.

"Kami beranggapan, bahwa dalam mengantisipasi radikalisme diperlukan pertama-tama dialog dengan mereka yang terpengaruh propaganda ISIS (Islamic State Iraq and Syria, red). Untuk mencegah tersebarnya ideologi ini dialog harus diadakan baik di mass media, internet, maupun di sekolah dan perguruan tinggi," kata Saud.

Saud menceritakan beberapa pekan lalu saat berada di Rusia para anggota delegasi BNPT sebelumnya telah bertemu dengan pihak Kementerian Luar Negeri Rusia dipimpin Wakil Menteri Luar Negerinya,  Oleg Syromolotov.

“Kita membahas masalah masal-masalah aktual di bidang penanggulangan dan antisipasi manifestasi terorisme internasional, termasuk sumber pembiayaannya," tutur Saud.

Saud menjelaskan dalam konferensi di Rusia tersebut  masalah yang dibahas  menyangkut tukar menukar informasi dan pengalaman dalam mengantisipasi gerakan ISIS, masalah radikalisasi penduduk mengingat fenomena ini kelihatan di berbagai penjuru dunia termasuk di negeri-negeri pecahan Uni Sovyet yang secara geografis terletak tidak jauh dari Turki.

Saat di Rusia, Saud mengimbau kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di Rusia agar memperhatikan pergaulan, tidak hanya dalam skala sesama orang Indonesia namun juga dengan warga asing.  “Pokoknya, kita semua harus waspada," kata dia.  

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home