Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 10:44 WIB | Kamis, 27 Oktober 2022

Indonesia Sedang Siapkan untuk Hentikan Ekspor Timah Mentah

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai meninjau pembangunan smelter baru yang dimiliki PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, pada Kamis, 20 Oktober 2022. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

BANGKA BELITUNG, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini pemerintah masih berhitung mengenai kapan akan menghentikan ekspor timah dalam bentuk bahan mentah.

Mengawali kunjungan kerjanya ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jokowi meninjau pembangunan smelter baru yang dimiliki PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dalam keterangannya selepas peninjauan, Presiden menyebut bahwa pembangunan smelter tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melakukan hilirisasi bahan tambang.

“Hari ini saya melihat smelter baru yang dimiliki oleh PT Timah. Ini menunjukkan keseriusan kita dalam rangka hilirisasi timah. Nikel sudah, (sekarang) timah, bauksit, semuanya akan saya ikuti dan ini nanti akan selesai November,” kata Presiden.

Kepala Negara pun berharap agar pergerakan hilirisasi pada komoditas timah akan segera bisa mengikuti apa yang sudah pemerintah lakukan pada komoditas nikel. Menurut Presiden, saat ini pemerintah masih berhitung mengenai kapan akan menghentikan ekspor timah dalam bentuk bahan mentah.

“Perlu kita hitung semuanya sehingga nanti semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang dirugikan, tetapi bahwa sekali lagi hilirisasi bahan-bahan tambang itu memang harus kita lakukan dan semuanya masuk ke industrial down streaming. Semuanya masuk ke hilirisasi, karena nilai tambahnya ada di situ, added value-nya ada di situ,” jelasnya.

Jokowi menjelaskan bahwa setelah pemerintah menghitung dengan matang, akan segera mengumumkan kebijakan penghentian ekspor timah dalam bentuk bahan mentah. Salah satu faktor yang dipertimbangkan antara lain kesiapan smelter baik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

“Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya, akan saya umumkan: stop! Misalnya tahun depan stop, tahun ini bisa terjadi. Ini saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN, milik swasta, harus kita kalkulasi semuanya,” katanya.

Dengan adanya smelter baru di PT Timah, Presiden juga berharap nilai tambah di dalam negeri akan makin meningkat serta lapangan pekerjaan yang luas akan terbuka. “Ya (harapannya) nilai tambah di dalam negeri akan makin banyak dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi tiba di helipad Lapangan Upacara Kantor Bupati Bangka Barat setelah terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dari Bandara Depati Amir, Kabupaten Bangka Tengah.

Kedatangan Presiden tersebut disambut oleh Bupati Bangka Barat, Sukirman, Dandim 0431/Bangka Barat Letkol Inf. Deri Indrawan, Kapolres Bangka Barat AKBP Catur Prasetyo, dan Ketua DPRD Bangka Barat Marudur Saragih.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan di PT Timah Tbk antara lain Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Pj Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, Presiden Direktur PT Timah Tbk, Achmad Ardianto, dan Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home