Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:33 WIB | Jumat, 22 Juli 2016

Indonesia Tujuan Investasi Utama Tiongkok

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. (Foto: BKPM)

GUANGZHOU, SATUHARAPAN.COM - Upaya pemerintah Indonesia untuk memperbaiki dan membangun iklim investasi yang lebih baik mendapatkan respons positif dari kalangan investor dari provinsi Guangdong, Tiongkok.

Hal itu disampaikan oleh Presiden China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), Chen Quiyan, dalam pertemuannya dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani di Guangzhou, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), hari Kamis (21/7).

Dalam kesempatan tersebut Kepala BKPM secara khusus memaparkan tentang paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan pemerintah dalam upaya meningkatkan iklim investasi di Indonesia.

Franky menyampaikan bahwa CCPIT Guangdong merupakan lembaga yg memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu memfasilitasi para pengusaha Guangdong melakukan perluasan investasinya ke luar negeri.

“Semua informasi dari CCPIT terkait iklim investasi suatu negara dijadikan pegangan oleh para investor untuk melakukan perluasan investasinya ke luar negeri. Jadi pertemuan dengan CCPIT sangat penting karena lembaga ini dapat mempengaruhi keputusan investor untuk investasi ke luar negeri,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, hari Jumat (22/7).

Dalam pertemuan dengan Kepala BKPM, Presiden CCPIT Chen Qiuyan juga menyampaikan rencananya untuk membentuk Chambers of Commerce Guangdong-Indonesia untuk membantu para pengusaha Guangdong yang sudah ada di Indonesia maupun yang akan masuk ke Indonesia.

“Mereka menargetkan bahwa dalam waktu 3 bulan mendatang Chambers of Commerce ini sudah dapat terbentuk dan akan berkantor di Jakarta,” jelasnya.

Franky menambahkan bahwa saat ini sudah cukup banyak investor dari Provinsi Guangdong yang berinvestasi di Indonesia.

“Presiden CCPIT menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat potensial dan kondusif dan merupakan negara yang sangat penting dalam kerjasama one road one belt (OBOR),” lanjutnya.

Presiden CCPIT Guangdong juga menyampaikan rencananya untuk membawa misi investasi dari Guangdong ke Indonesia pada bulan Oktober 2016 sekaligus untuk meresmikan Chambers of Commerce tersebut.

Selain pertemuan dengan President CCPIT Guangdong, Kepala BKPM juga menjadi pembicara kunci dalam business forum yang dihadiri oleh lebih dari 120 perusahaan Guangdong dari berbagai sektor. Hal ini menunjukkan tingginya minat mereka untuk mengetahui potensi dan iklim investasi di Indonesia.

Seperti halnya pertemuan dengan CCPIT, dalam Business Forum Kepala BKPM juga memaparkan tentang perbaikan iklim investasi di Indonesia melalui 12 paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan.

"Dalam paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah, berbagai perbaikan di bidang investasi sudah dikeluarkan. Seperti formula kenaikan upah, insentif fiskal bagi industri padat karya, serta perbaikan indikator kemudaha berusaha," jelas Franky.

Business forum tersebut terselenggara atas kerjasama BKPM, KJRI Guangzhou, dan CCPIT Provinsi Guangdong.

Dalam sambutannya Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ratu Silvy Gayatri menyampaikan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia mengingat pemerintah Indonesia saat ini telah banyak melakukan perbaikan pelayanan penanaman modal disamping Indonesia memiliki potensi investasi yang sangat besar.

Presiden CCPIT Chen Quiyan juga memberikan keyakinan kepada para peserta bahwa Indonesia adalah negara tujuan investasi yang tepat bagi para investor Guangdong.

“Pemerintah Indonesia saat ini memiliki komitmen yang kuat untuk memperbaiki dan membangun iklim investasi yang lebih baik,” kata Chen.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM untuk periode 2010-2015, tercatat sudah US$ 52,3 miliar komitmen investasi asal Tiongkok terdaftar di BKPM.

Untuk periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari RRT mencapai US$ 464 juta terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Tiongkok tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRT).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home