Loading...
MEDIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 10:41 WIB | Sabtu, 10 Januari 2015

Indosat Minta Maaf atas Iklannya yang Mengolok-olok Bekasi

"Liburan ke Australia Lebih Mudah Dibandingkan ke Bekasi," bunyi tulisan dalam iklan yang sempat heboh di medsos.
Iklan Indosat tentang berlibur ke Australia dan Bekasi yang menuai kontroversi. (Foto: twitter)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - PT Indosat akhirnya minta maaf kepada publik, khususnya masyarakat Bekasi, atas iklan perusahaan itu yang mengolok-olok Kota Bekasi.

Melalui akun Twitternya, Indosat menampilkan gambar perwakilan perusahaan tersebut yang bersilaturahmi dan berangkulan dengan tokoh lintas budaya Bekasi.

"Tokoh Komunitas Lintas Budaya Bekasi menerima permohonan maaf dari Indosat saat silaturahmi Jumat kemarin," tulis akun Indosat @IndosatMania, hari ini, Sabtu (10/1).

Iklan dimaksud juga sudah tidak muncul lagi di akun Twitter perusahaan tersebut.

Sebelumnya, di media sosial muncul iklan Indosat bertema liburan yang berbunyi, "Liburan ke Aussie lebih mudah dibanding ke Bekasi."

Walaupun Bekasi sejak beberapa bulan terakhir kerap dibully di media sosial oleh banyaknya keluhan tentang keburukan infrastruktur transportasi dan tata wilayah daerah itu, rupanya iklan Indosat kali ini tidak dapat diterima oleh sebagian kalangan.

"Gak nyangka aja, provider @IndosatMania yg gw pake punya ide nyelekit ini utk marketingnya," kicau Deni Cahyadi dengan akun Twitter @deniPCHY, sambil me-retweet akun Twitter Indosatmania yang menampilkan iklan dimaksud.

Di sana dapat terbaca, kicauan @Indosatmania yang berbunyi: Liburan ke luar negeri jadi lebih mudah dengan #roamingAsyik Indosat, yang dilampiri gambar iklan yang memuat tulisan, "Liburan ke Australia Lebih Mudah Dibandingkan ke Bekasi."

Sejumlah penggiat medsos menyayangkan kejadian itu. Namun mereka juga mengapresiasi permintaan maaf Indosat. "Jangan diulangi lagi," kata Deni Cahyadi.

Beberapa penggiat medsos malah meminta lebih. "Indosat harus minta maaf pada warga Bekasi dan harus belajar mengenai sejarah perjuangan," kicau Maryadi Sorho dengan akun @maryadi_sorjo.

Pengguna medsos dengan akun @ayahuca malahan mengharapkan permintaan maaf Indosat disampaikan melalui media nasional.

"Suruh minta maaf ke warga Bekasi satu per satu," tambah Suryana Ahmad, pegiat medsos lainnya.

Meskipun demikian, tidak sedikit yang menganggap iklan Indosat itu wajar dan tidak melanggar.

"Gue sebenarnya sangat kasihan pada Indosat. Kenapa mereka harus minta maaf? memangnya materi promosi mereka salah?" tanya Daniel Octavianus dengan akun @GembulRou.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menganggap iklan Indosat tersebut pelecehan. "Bagi saya itu pelecehan dari produk iklan yang tidak ada dasar ukurannya. Maksudnya apa ke Bekasi seperti itu," kata Rahmat Effendi, seperti dikutip oleh media lokal, berita bekasi.co.id hari ini, Sabtu (10/1).

Ia mengatakan akan mempelajari kasusnya untuk menentukan langkah yang akan diambil atas nama Pemerintah Kota Bekasi. Secara pribadi, ia mengaku kecewa.

Sementara itu Kepala Divisi Humas Indosat, Adrian Prasanto, secara resmi menyampaikan permintaan maaf atas iklan yang sudah beredar sejak akhir Desember lalu. Adrian menyadari bahwa ada masyarakat yang tidak menerima.

"Kami sudah tarik kembali iklannya termasuk di jejaring media sosial Twitter," ujar Adrian sebagaimana dilansir oleh Sindonews.

Adrian menuturkan, Indosat meminta maaf sebesar-besarnya kepada elemen masyarakat.

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada elemen masyarakat. Kami juga sudah menerima saran dan kritik dari masyarakat Bekasi. Kami tulus meminta maaf atas kekhilafan dalam promosi ini," katanya.

Penggiat medsos terkemuka, Enda Nasution yang juga Co-CEO dan pendiri Sebangsa, platform media sosial dan mobile baru yang dikembangkan dan dirancang untuk pengguna Indonesia, berpendapat iklan Indosat tersebut tidak perlu ditanggapi berlebihan.

"Menurut saya kurang cerdas aja becandaannya, tapi tidak perlu over reaksi juga," kata tokoh yang kerap dijuluki "Bapak Blogger" di Indonesia itu dalam percakapan dengan satuharapan.com hari ini.

Ia tidak menafikan peranan iklan sebagai sarana kritik sosial. "Kalau brand-nya berani dan memang bagian dari strategi, menurut saya tidak ada masalah, tapi kalau tidak ada pemikiran di belakangnya dan cenderung karena khilaf, sudah benar untuk dicabut dan meminta maaf," kata dia.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home