Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:09 WIB | Kamis, 12 Desember 2013

Interpreter di Peringatan Mandela Menolak Tuduhan Palsu

Thamsanqa Jantjies penterjemah bahasa isyarat yang dituduh palsu. (Foto: mg.co.za)
PRETORIA, SATUHARAPAN.COM - Thamsanqa Jantjies menyesalkan tentang tuduhan dalam menafsirkan bahasa isyaratnya pada peringatan meninggalnya Nelson Mandela di Stadion FNB dalam sebuah wawancara dengan Talk Radio 702 pada hari Kamis (12/12).
 
Jantjies juga mengungkapkan bahwa meskipun ia tidak nyaman berbicara tentang kondisi kesehatannya saat ini di depan umum, ia sekarang sedang dalam pengobatan skizofrenia.
 
Penerjemah bahasa isyarat yang berdiri di samping podium dan menafsirkan apa kata-kata kepala negara, tokoh agama dan tokoh-tokoh terkenal lainnya pada upacara peringatan hari Selasa (10/12) dituduh oleh komunitas tuna rungu di Afrika Selatan menterjemahkan dengan isyarat yang salah.
 
Ketika ditanya bagaimana perasaannya menjadi pusat mempertanyakan atas kemampuan menjadi penterjemah, Jantjies mengatakan: "Hal ini sangat menyedihkan, karena saya percaya bahwa masalah ini harus ditangani sebelumnya oleh Federasi Tuna Rungu Afrika Selatan jika memiliki masalah dengan terjemahan saya. Mereka seharusnya menjelaskan masalah ini sejak dulu, tidak pada saat yang penting bagi negara kita."
 
"Jika saya salah menterjemahkan, mengapa baru sekarang? Mengapa tidak ketika saya melakukan interpretasi di pemakaman MaSisulu (Albertina Sisulu) dan banyak even besar lain di Afrika Selatan?"
 
Jantjies menyatakan bahwa ia ditunjuk menjadi penterjemah dengan bahasa isyarat oleh sebuah perusahaan bernama "Interpreters SA", di mana dia adalah penerjemah senior.
 
Jantjies mengatakan bahwa ia memiliki kualifikasi formal sebagai penerjemah bahasa isyarat dan bahwa siapa pun yang ingin melihat kualifikasinya bisa meminta klarifikasi ke Interpreter SA.
 

Pada Selasa (10/12) Federasi Tuna Rungu Afrika Selatan mengatakan penerjemah yang bersebelahan dengan para pemimpin dunia termasuk Presiden Barack Obama saat berpidato adalah "palsu".

Bruno Druchen, direktur nasional Federasi Tuna Rungu Afrika Selatan, menulis tweet di akunnya @BrunoDruchen saat acara berlangsung di Stadion FNB, daerah pinggiran Johannesburg, Afrika Selatan: "tolong singkirkan interpreter badut ini, tolong!"

"dia melakukan hal yang sama pada setiap kalimat! Aku melihat badut ini langsung!" tulis Bruno Druchen.

The Associated Press juga melaporkan tuduhan pada Rabu (11/12), mengatakan bahwa tiga ahli bahasa isyarat yang menonton siaran itu mengatakan pria itu tidak menerjemahkan dengan bahasa isyarat Afrika Selatan ataupun Amerika.

"Itu mengerikan, benar-benar sirkus, benar-benar buruk," kata Nicole Du Toit, seorang penerjemah bahasa isyarat resmi, mengatakan kepada AP. "Hanya dia yang bisa memahami gerakannya."

Pemerintah Afrika Selatan mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan sebuah pernyataan.

Collins Chabane, salah satu dari dua menteri di Kepresidenan Afrika Selatan, mengatakan pemerintah terus menyelidiki hal tersebut. (mg.co.za)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home