Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 06:37 WIB | Rabu, 26 Mei 2021

IOC Pertimbangkan Tim Nasional Bawa Tim Medis Sendiri di Olimpiade Tokyo

Cincin Olimpiade di Tokyo. (Foto: dok. ist)

SATUHARAPAN.COM-Komite Olimpiade Internasional (IOC) masih merinci kebijakan di mana tim nasional menerbangkan staf medis tambahan untuk Olimpiade Tokyo agar tidak membebani Jepang yang sedang berjuang untuk mengatasi pandemi virus corona.

Kepala komisi koordinasi IOC, John Coate,s mengatakan pekan lalu personel medis tambahan akan menjadi bagian dari delegasi Olimpiade asing untuk mendukung operasi medis dan penerapan penanggulangan COVID-19 di Olimpiade.

Dia tidak mengatakan berapa banyak profesional medis tambahan yang akan diterbangkan untuk Olimpiade atau berapa banyak yang harus dibawa masing-masing tim.

"IOC secara aktif bekerja dengan mitra Jepangnya di Komite Penyelenggara Tokyo 2020 dan dengan Komite Olimpiade Nasional mengenai rincian kebijakan ini (menerbangkan personel medis tambahan)," kata IOC kepada Reuters, hari Selasa (25/5).

Dikatakan kebijakan itu akan "menjadi langkah lebih lanjut untuk memastikan Olimpiade Tokyo 2020 yang aman dan terjamin". Tidak disebutkan kapan itu akan diselesaikan atau berapa banyak staf tambahan yang dibutuhkan.

Penyelenggara Olimpiade mengatakan Olimpiade, yang ditunda dari tahun lalu, akan dilanjutkan dengan mengadopsi langkah-langkah keamanan yang ketat, termasuk memastikan atlet tidak bergaul dengan publik Jepang, tetapi ada penentangan yang meningkat terhadap Olimpiade yang dimulai pada 23 Juli.

Beberapa jajak pendapat di Jepang menunjukkan mayoritas publik menentang penyelenggaraan Olimpiade saat terjadi pandemi.

Semakin banyak investor di saham Jepang sekarang juga percaya bahwa membatalkan Olimpiade lebih baik untuk pasar, meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Jepang telah mencatat sekitar 719.000 kasus virus corona baru. Jumlahnya rendah dibandingkan dengan negara lain, tetapi sebagian besar negara tetap berada di bawah pembatasan darurat, karena sistem medis yang tegang dan vaksinasi Jepang lambat, dengan hanya 5% dari populasi yang diinokulasi. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home