Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 08:59 WIB | Selasa, 01 Juli 2014

Irak Bergejolak, Raja Yordania Minta Dukungan Internasional

Raja Abdullah II dari Yordania. (Foto: petra.gov.jo)

AMMAN, SATUHARAPAN.COM – Raja Yordania Abdullah II pada Senin (30/6) meminta dukungan internasional untuk membantu negaranya mengatasi gejolak regional setelah jihadis di negara tetangga Irak dan Suriah mengumumkan pembentukan “khalifah Islam”.

“Dukungan komunitas internasional kepada Yordania dalam mengatasi tantangan dan perkembangan di kawasan itu sangatlah penting,” menurut pernyataan istana di Amman, ibu kota Yordania, mengutip ucapan Raja kepada delegasi Jepang.

Serangan militan yang dimotori jihadis Sunni di Irak memicu kekhawatikan Amman kalau mereka akan bergerak menuju Yordania.

Militan itu, dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), pada Minggu (29/6) menyatakan “khalifah” atau negara Islam, yang meliputi beberapa bagian Irak dan Suriah.

Mengganti nama mereka menjadi Negara Islam (Islamic State/IS), mereka sudah merebut sebagian besar kawasan di utara dan timur Suriah, dan pada bulan ini menguasasi sejumlah besar wilayah di utara dan barat Irak.

Memperingatkan soal imbas krisis bagi Irak dan seluruh wilayah itu, Raja Yordania menyerukan solusi politik yang mencakup semua segmen rakyat Irak, menurut istana.

Pernyataan Raja Abdullah II muncul setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada hari sebelumnya meminta dukungan internasional untuk membantu Yordania memerangi ekstremisme Islam.

PM Israel Imbau Dukungan untuk Yordania

Selain meminta komunitas internasional untuk mendukung Yordania dalam pertempuran melawan ekstremis Islam, Minggu lalu, Benjamin Netanyahu juga mengimbau dukungan internasional untuk mendukung kemerdekaan Kurdi Irak.

“Kita membutuhkan upaya dari komunitas internasional untuk memperkuat Yordania dan mendukung aspirasi penduduk Kurdi untuk merdeka,” ujar Netanyahu dalam sebuah pidato di depan lembaga strategi Institute of National Security Studies di Tel Aviv.

“Saya pikir ini adalah kepentingan bersama untuk memastikan bahwa rezim moderat dan stabil seperti (Yordania) mampu untuk mempertahankan diri.”

Pernyataannya muncul setelah ada beberapa laporan di media Israel bahwa beberapa pejabat di Tel Aviv khawatir militan ISIL memperluas kontrol mereka ke area Yordania setelah merebut beberapa wilayah di Irak dalam beberapa pekan terakhir ini.

Di Suriah, pejuang ISIL sudah menguasai beberapa wilayah luas di Deir Ezzor di dekat perbatasan Irak, Raqa di utara, serta beberapa bagian dari Provinsi Aleppo.

Di Irak, militan memelopori serangan kilat, merebut beberapa wilayah besar di utara dan barat negara konflik tersebut.

Netanyahu juga mengimbau kemerdekaan untuk kawasan Kurdistan Irak, tempat pasukan keamanan peshmerga Kurdi dimobilisasi dalam pengerahan yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk melawan ISIL.

Dia menyuarakan kekhawatiran terkait “gelombang kuat yang dipicu ISIL, yang bisa mencapai Yordania dalam waktu dekat”, “Kita harus menghentikan terorisme dan fundamentalisme yang bisa menjangkau kita dari timur di perbatasan Yordania dan bukan di pinggiran Kota Tel Aviv.” (AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home