Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 21:07 WIB | Rabu, 25 Februari 2015

ISIS Hancurkan Gereja Tertua di Suriah

ISIS Hancurkan Gereja Tertua di Suriah
Gereja Asyur di Tel Hurmiz yang diledakkan oleh ISIS (Foto:shoebat.com)
ISIS Hancurkan Gereja Tertua di Suriah
Tentara Asyur (Foto:shoebat.com)

TEL HURMIZ, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah gereja hancur, termasuk diantaranya gereja-gereja tertua di Suriah, akibat pengeboman yang dilakukan oleh pejuang-pejuang ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau lebih populer dengan sebutan ISIS. Gereja-gereja itu diantaranya di Tel  Hurmiz, salah satu gereja tertua di Suriah, gereja Mar Bisho di Tel Shamiran, gereja di Qabr Shamiy dan gereja di Tel Baloua. 

Hancurnya gereja-gereja ini merupakan rangkaian dari jatuhnya sejumlah desa yang dihuni oleh warga Asyur atau Assyria di provinsi Hasaka di timur laut Suriah, sejak hari Minggu lalu. Di sini para pejuang ISIS berhadap-hadapan dengan  dengan anggota Natorehs, yaitu brigade Kristen yang juga disebut Tentara Asyur. Mereka akhirnya banyak yang terbunuh karena menipisnya amunisi dan tiadanya bantuan memadai dari Barat, sementara puluhan pejuang ISIS juga kehilangan nyawa.

Ini adalah laporan terbaru dari Walid Shoebat, seorang mantan teroris PLO yang kemudian bertobat menjadi Kristen, lalu berjuang untuk melawan kelompok-kelompok ekstremis, dan belakangan ini intens melalui situs Shoebat.com, mengkampanyekan kesadaran akan terancamnya jiwa warga Kristen di sejumlah kawasan di Suriah akibat serangan ISIS.  

Hingga saat ini, menurut Shoebat, pertempuran masih berlangsung di Tel Tamar. Dia memperkirakan 117 orang Kristen termasuk para orang tua, wanita dan anak-anak telah diculik oleh ISIS.

Lebih terperinci, ia mengatakan ada 12 orang Kristen diculik dari Tel Hurmiz dan 15 orang dari Tel Goran lalu mereka telah dibawa ke Jabal Abdul Aziz. Selain itu penduduk desa Tel Shamiran (sekitar 50 orang) dan penduduk Tel Jazira (sekitar 40) ditawan  di desa mereka masing-masing oleh ISIS.

Menurut Shoebat, perkiraan angka 117 itu adalah  jumlah yang diculik dan ditahan oleh ISIS.

Shoebat mengutip informasi dari Hani Zaya, yang kedua orangtuanya diculik oleh ISIS dari tempat mereka bermukim di Tel Goran.
Menurut Zaya, penduduk Arab Arab lokal yang tergabung dengan ISIS dan mengenali warga desa Asyur, membawa para warga Kristen itu ke "rumah-rumah pengamanan" di desa-desa di dekatnya. Tak satu pun dari para tawanan telah menjawab panggilan telepon atau menelepon. Panggilan yang dibuat oleh keluarga para tawanan telah dijawab oleh anggota ISIS, yang mengatakan tidak ada yang bisa dilakukan untuk para sandera.

Shubat yakin, pembantaian warga Kristen Asyur tinggal menunggu waktu apabila tidak ada bantuan yang datang dari negara-negara Barat. Ia mengeritik Presiden AS, Barack Obama, yang  malah membantu  Tentara Pembebasan Suriah yang bekerja sama dengan Turki untuk melatih 5000 pejuang Islam untuk menggulingkan Bashar Al-Assad. Padahal, tutur dia, tentara Suriah yang ingin dihabisi oleh Obama itu justru satu-satunya pihak yang memberikan bantuan kepada warga Kristen Asyur, dari jarak kedudukan mereka  3-5 kilometer dari Tel Hurmiz.

Shoebat menyesalkan, tidak ada yang memperhatikan 35 desa Asyur di kedua sisi sungai Khabur, yang membentang 80 kilometer sebelah barat dari Hassaka ke Ras al-Ain. Penduduk desa yang tersisa di sini, kata dia, jumlahnya sekitar 3000 orang, kini telah dievakuasi, sebagian besar ke Hasaka dan sekitar 200 orang ke Qamishli. Ratusan orang mengungsi di gereja St. Mary di Hasaka dan dan Gereja St Efrem di Qamishli.

Tiga minggu yang lalu, tutur dia, ISIS memerintahkan penduduk Asyur di wilayah Hassaka untuk melenyapkan salib dari gereja-gereja mereka dan dipaksa membayar jizyah (pajak penghasilan orang Kristen). Mereka akan dibunuh jika tidak mau membayar.

Sementara itu, Ara News mengutip pernyataan aktivis Asyur, Zeya Beto yang menceritakan pengeboman gereja-gereja tua Suriah oleh ISIS. “Teroris membom gereja setelah menduduki Tel Temir. Gereja ini memiliki akar di wilauyah ini. ISIS mencoba melenyapkan warisan buadya kami," tutur dia.

“Komunitasi Asyur dalam bahaya. Kami meminta komunitas internasional untuk melakukan intervensi dan menyelamatkan ribuan orang tak bersalah dari kemungkinan dibantai," tutur dia.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home