Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 21:20 WIB | Jumat, 03 April 2015

Israel Tolak Mentah-mentah Kesepakatan Nuklir Iran

Dalam foto yang dibuat pada September 2012 ini, PM Israel, Benjamin Netanyahu menunjukkan sebuah grafik yang menjelaskan ancaman senjata nuklir Iran terhadap Israel, tatkala dia berbicara di depan Sidang Umum PBB (Foto:marketoracle.co.uk)

TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Kabinet Keamanan Israel dibawah pimpinan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak mentah-mentah kesepakatan nuklir yang dicapai oleh negara-negara maju dengan Iran. Kabinet Keamanan ISrael secara bulat menentang kesepakatan itu karena dianggap akan mengancam kelangsungan hidup Israel, meningkatkan program nuklir Iran dan membuka jalan bagi negara itu untuk menciptakan bom nuklir.

Sikap ini disampaikan oleh Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (3/4) setelah  mengadakan pertemuan khusus dengan para menteri-menteri yang membidangi keamanan. Dalam struktur pemerintahan Israel, Kabinet Keamanan adalah sebuah komite beranggotakan menteri luar negeri, menteri keuangan, menteri pertahanan, menteri keamanan dalam negeri dan menteri keadilan, yang dipimpin oleh perdana menteri. Tugasnya adalah merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan luar negeri dan kebijakan pertahanan.
    
Netanyahu, yang sebelumnya berbicara melalui telepon dengan Presiden AS Barack Obama, menyuarakan oposisi Israel yang kuat atas kesepakatan kerangka kerja yang dicapai antara Iran dan kekuatan dunia -- lazim disebut P5+1 yang terdiri dari AS, Inggris, Rusia, Tiongkok, Prancis dan  Jerman. Netanyahu mengatakan kesepakatan itu menimbulkan bahaya besar bagi Israel, kawasan Timur Tengah  dan juga dunia.

"Sebuah kesepakatan berdasarkan kerangka kerja ini akan mengancam kelangsungan hidup Israel," kata Netanyahu.

Netanyahu menyatakan akan mengadakan pembicaraan dengan Kabinet Keamanan, yang meliputi para  serta para pejabat senior dari layanan keamanan Israel. "Perdana menteri akan mengadakan konsultasi keamanan," kata ajudan Netanyahu, sebagaimana dikutip oleh ynetnews.com..

Menurut Netanyahu, "Kesepakatan ini akan melegitimasi program nuklir Iran, memacu  ekonomi Iran, dan meningkatkan agresi Iran. Kesepakatan seperti itu tidak akan menghalangi jalan Iran untuk menciptakan bom. Ini akan membuka itu ... (dan) meningkatkan risiko proliferasi nuklir di kawasan Timur Tengah dan risiko perang yang mengerikan," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengenai percakapan telepon dengan Obama.

"Alternatifnya adalah berdiri teguh dan meningkatkan tekanan terhadap Iran sampai kesepakatan yang lebih baik tercapai," katanya.

Netanyahu yakin Iran sedang mencoba untuk mengembangkan bom nuklir -- kekhawatiran yang telah dimiliki oleh sebagian besar dunia. Dia menganggap Iran yang bersenjata nuklir merupakan ancaman bagi keberadaan Israel, mengingat seruan pemimpin Iran  'untuk menghancurkan negara Yahudi, dan dukungan negara itu kepada kelompok-kelompok militan  di seluruh wilayah Timteng serta pengembangan rudal balistik jarak jauh mereka.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home