Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 08:23 WIB | Selasa, 19 Januari 2016

Istri Abedini Berterima Kasih Pemerintah AS Kebebasan Pendeta Saeed

Sebuah foto dokumentasi yang menunjukkan Pendeta Saeed Abedini bersama keluarga (Foto: charismanews.com)

WASHINGTON D.C, SATUHARAPAN.COM - Naghmeh Abedini, istri  Pastor Saeed Abedini, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama karena banyak warga AS menorehkan tanda tangan pada petisi kebebasan Pendeta Saeed Abedini dari penjara di Teheran, Iran.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena telah berdoa dan menangis dengan kami, telah menandatangani petisi dan telah disebut pejabat pemerintah Anda. Terima kasih karena telah berdiri dengan keluarga kami selama perjalanan yang sulit ini," Naghmeh menulis di Facebook hari Senin (18/1) dan diberitakan Christian Post.

Pendeta Franklin Graham, Chief Executive Officer dari Asosiasi Pekabaran Injil Billy Graham membuat petisi, dan hasilnya berbagai kelompok beragama di AS berkampanye untuk kebebasan suami Naghmeh, dan jutaan orang di seluruh dunia yang menandatangani petisi untuk penyebabnya. Sebelumnya pada Minggu (17/1), Naghmeh  mengungkapkan bahwa Obama secara pribadi memanggilnya.

"Presiden Obama  mengucapkan selamat kepada kebebasan kepala keluarga kami. Kami telah bertemu dengan Presiden Obama tahun lalu dan ia telah berjanji bahwa mendapatkan Saeed dari Iran adalah prioritas tinggi untuk dia," kata Naghmeh.

"Saya bisa melihat cinta dan kasih sayang dari seorang presiden.  Saya bersyukur untuk presiden kita dan semua kerja keras oleh Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri dalam membuat ini terjadi," kata Naghmeh.

Naghmeh juga mengucapkan terima kasih ke Franklin Graham, yang telah mengkampanyekan tentang kasus Saeed pada banyak kesempatan, karena Franklin Graham menyerukan pemerintah AS untuk melakukan segala sesuatu yang bisa untuk membawanya pulang.

“Semoga urapan Tuhan akan terus pada dirinya dan keluarganya. Allah telah memberkati saya tidak hanya dengan mentor spiritual, tetapi seorang teman,” kata dia.

Naghmeh  mencatat bahwa tim hukumnya di Pusat  Hukum dan Keadilan Amerika Serikat bekerja tanpa lelah dalam mengorganisir petisi dan terus berkampanye untuk suaminya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pusat Amerika untuk Hukum dan Keadilan, Jay Sekulow, Jordan Sekulow dan seluruh tim  yang  bekerja di belakang layar dan yang namanya mungkin tidak akan pernah diketahui, tapi saya tahu  dan berdoa untuk semua orang, setiap hari dari saat pertama penangkapan Saeed sampai sekarang,” kata dia.

"Mereka tidak berhenti dan mereka tidak menyerah sampai Saeed dibawa pulang dengan selamat. Mereka bekerja tanpa lelah. Saya tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasih saya. Mereka adalah hadiah dari Tuhan dalam hidup saya,” kata dia.

Pastor Abedini, yang menghabiskan lebih dari tiga tahun penjara karena iman Kristennya, dibebaskan bersama tiga warga Amerika lainnya oleh pemerintah Iran sebagai bagian dari pertukaran tahanan.

Pemimpin gereja Amerika lainnya, seperti Southern California Pastor Greg Laurie, juga berbagi berita rilis pendeta, dan menyarankan bahwa kebebasan terjadi karena  Allah yang menyempurnakan.

Tujuh narapidana Iran yang ditahan di Amerika Serikat (AS) akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan empat warga negara Iran-Amerika yang ditahan di Iran, menurut lansiran media pemerintah pada hari Sabtu (16/1).

Stasiun televisi pemerintah Iran mengungkapkan keempat orang tersebut adalah Jason Rezaian, koresponden Washington Post di Teheran, pendeta Saeed Abedini, mantan marinir AS Amir Hekmati dan Nosratollah Khosravi.

Namun, kantor berita pemerintah IRNA, mengutip seorang narasumber, mengatakan orang keempat adalah Siamak Namazi, seorang pengusaha keturunan Iran-Amerika, sebelum mengubah laporannya dan menyebut Khosravi.

Tujuh warga Iran yang akan dibebaskan AS yaitu Nader Modanlou, Baharam Mekanik, Khosrow Afghahi, Arash Ghahraman, Touraj Faridi, Nima Golestaneh dan Ali Sabounchi, menurut pengadilan Iran dan lembaga penyiaran negara itu. (christianpost.com).

Baca juga

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home