Jalin Kerja Sama, Wali Kota Houston Temui Gubernur Jakarta

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Senin (13/7) siang, menerima kunjungan Wali Kota Houston, Texas, Amerika Serikat, Annise D Parker, di Gedung Balai Kota Jakarta.

Kunjungan itu membahas peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, pengembangan infrastruktur, dan penanggulangan bencana banjir.

Wali Kota Houston dalam kesempatan itu, mengungkapkan harapannya untuk dapat dapat melanjutkan dialog tentang pengembangan ekonomi, pengurangan berkelanjutan tentang emisi gas rumah kaca, dan berbagi informasi tentang proyek infrastruktur. 

Sementara itu, pada kesempatan itu, Ahok berharap Jakarta bisa bekerja sama dalam bidang kesehatan serta kerja sama terkait penanganan banjir. “Kami sebenarnya harapkan soal kesehatan. Houston kan (pengobatan) kankernya sangat maju. Houston juga punya (penelitian) penyakit tropis. Houston terletak di delta, yang juga mengalami banjir. Jadi, bagaimana dia (Houston) memanfaatkan deltanya itu jadi tempat yang produktif untuk wisata dan warganya. Saya pikir, kita bisa belajar banyak,” kata Gubernur Basuki Tjahaja Purnama seperti dikutip voaindonesia.com..

Puji Penerapan Smart City DKI

Wali Kota Houston, Annise Parker, pada kesempatan itu memuji pelaksanaan program "Jakarta Smart City" yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Annise Parker bercerita, tak mudah bagi kotanya untuk menerapkan program yang sepenuhnya berbasis teknologi informasi itu. Teknologi itu untuk mengawasi berbagai wilayah kota melalui kamera closed-circuit television (CCTV), mengolah rekamannya, serta menjadikan data yang diolah itu menjadi suatu informasi yang bisa diakses warga melalui jaringan internet.

Walaupun Amerika sangat maju dalam hal pengembangan teknologi, menurut Annise Parker seperti dikutip metro.news.viva.co.id, Kota Houston bukanlah kota terbaik yang mampu memanfaatkan teknologi dalam memudahkan berbagai aspek kehidupan warga.

Salah satu kendala terberat bagi Houston menurut dia untuk melaksanakan program serupa Jakarta Smart City adalah kesulitan memasang ribuan kamera CCTV di seluruh penjuru kota untuk mengawasi berbagai hal seperti arus lalu lintas, cuaca, hingga bencana.

Pemasangan kamera CCTV, sekalipun di ruang publik, seperti dituturkan Annise Parker, dianggap warga sebagai suatu pelanggaran terhadap privasi. "Warga kami tidak suka terekam dalam kamera," katanya.

Sementara itu, Pemprov DKI, baik dengan anggaran mandiri atau menagih kewajiban perusahaan swasta, sejak tahun lalu telah berhasil memasang ribuan perangkat berdefinisi tinggi di berbagai tempat strategis untuk mengawasi setiap peristiwa.

Hasil rekaman kamera itu bisa disaksikan dalam waktu nyata oleh warga melalui berbagai aplikasi Jakarta Smart City, salah satu di antaranya situs web dengan alamat http://smartcity.jakarta.go.id.

Wali Kota Houston mengaku terinspirasi dengan semangat yang dimiliki Ahok untuk menerapkan program smart city di DKI, menerapkan teknologi untuk menciptakan efisiensi.

Kunjungan pertama Wali Kota Houston itu ke Indonesia itu sekaligus dilakukan untuk memperkenalkan kotanya, sebagai kota internasional dengan urat nadi sektor perdagangan. Kota Houston dan Jakarta, menurut penilaiannya, memiliki beberapa kemiripan.

Sama dengan Houston, salah satu sektor utama yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi DKI adalah sektor perdagangan. Sama pula dengan Houston, DKI juga memiliki pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, yang menjadi salah satu titik utama lalu lintas perdagangan. 

Selain Gubernur DKI Jakarta, selama di Jakarta sampai dengan 15 Juli, Wali Kota Houston juga mengagendakan pertemuan dengan sejumlah perusahaan BUMN, seperti Pertamina dan Perusahaan Gas Negara. Pertemuan itu diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi eksplorasi dan produksi perusahaan migas tanah air untuk beroperasi di Amerika Serikat.

Selain Jakarta, Wali Kota Houston rencananya juga mengunjungi Bali dan bertemu dengan Gubernur Bali untuk membahas peningkatan kerja sama di bidang pariwisata, perdagangan, investasi, dan industri kreatif.

Editor : Sotyati