Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:26 WIB | Jumat, 02 Oktober 2015

Jemaah Iran yang Tewas di Mina Jadi 464 Orang

Iran telah protes di luar kedutaan Arab Saudi di Teheran atas Tragedi Mina 2015. (Foto: bbc.com)

TEHERAN, SATUHARAPAN - Pemerintah Iran, Kamis (1/10), mengumumkan warganya yang menjadi korban tewas dalam tragedi Mina pekan lalu, bertambah dua kali lipat menjadi 464 orang, dan sudah tidak ada harapan untuk menemukan jemaah yang hilang dalam insiden tersebut.

“Tujuh hari setelah kecelakaan tragis ini... status semua (jemaah) yang terluka sudah dijelaskan dan dilaporkan,” kata badan penyelenggara haji Iran dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah.

Sekitar 240 warga negara Iran sebelumnya dikonfirmasi meninggal, setelah insiden di dekat Mekkah, dengan lebih dari 200 lainnya dinyatakan hilang.

Seorang staf Bulan Sabit Merah Iran pada Kamis (1/10) mengatakan, jemaah yang hilang itu kemungkinan sudah meninggal.

Menteri kesehatan Saudi dan Iran sepakat, setelah perdebatan sengit selama beberapa hari, untuk memulangkan jemaah Iran yang tewas dalam tragedi Mina tersebut.

Menurut pejabat Saudi, 769 orang tewas dalam menghancurkan di Mina, dekat Mekkah, dan 934 luka-luka.

Saudi telah dikritik atas penanganan terhadap keamanan, dan lambatnya dalam memberikan informasi terkait dengan jumlah korban.

Para pejabat Iran menyatakan, jumlah keseluruhan yang meninggal sekarang lebih dari 1.000 orang, Pakistan, India, dan Indonesia juga telah menyatakan bahwa korban meninggal mungkin lebih banyak dari  yang  dilaporkan oleh Arab Saudi.

Pemerintah Saudi, belum merilis rincian korban berdasarkan kebangsaan, namun korban meninggal yang  dirilis oleh masing-masing negara bertambah sehingga lebih besar dari angka resmi.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, telah meminta Arab Saudi untuk meminta maaf, atas tragedi ini dan memperingatkan tindakan "keras" jika kerajaan gagal untuk segera memulangkan jenazah jemaah Iran.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir, telah menuduh Iran "bermain politik", melalui bencana, bahkan menyerukan Republik Islam untuk menunggu hasil dari penyelidikan yang diperintahkan oleh Raja Arab Saudi Salman.

Saeed Ohadi, kepala departemen Haji Iran, mengatakan kepada televisi pemerintah, para pejabat Iran berusaha mengembalikan jenazah jemaah Iran "sesegera mungkin".

Ohadi mengatakan, Iran dan Arab Saudi telah sepakat untuk tidak mengubur orang yang meninggal di Arab Saudi tanpa izin keluarga almarhum di Iran.

Para pejabat Saudi, menyalahkan jemaah yang bergerak menyerbu, dan bahkan tidak mengikuti petunjuk pihak yang berwajib".

Tragedi ini adalah, bencana kedua yang telah menimpa wilayah tersebut dalam dua minggu, setelah derek runtuh di Masjid Haram di Mekkah, menewaskan 109 orang.

Berikut ini jumlah yang jemaah yang meninggal berdasarkan kebangsaannya,

Iran: 464 meninggal, Mesir: 75 meninggal, 94 hilang, Nigeria: 64 meninggal, 244 hilang, Indonesia: 57 meninggal, 78 hilang, Mali: 60 meninggal,  India: 45 meninggal, Pakistan: 40 meninggal, lebih dari 60 hilang, Niger: 22 meninggal, Kamerun: setidaknya 20 meninggal, Pantai Gading: 14 meninggal, 77 hilang, Chad: 11 meninggal, Aljazair: 11 meninggal, Somalia: 8 meninggal (laporan media), Senegal: 10 meninggal, Maroko: 10 meninggal, 29 hilang, Libya: 4 meninggal, 16 hilang, Tanzania: 4 meninggal, Kenya: 3 meninggal, Tunisia: 2 meninggal, Burkina Faso: 1 meninggal, Burundi: 1 meninggal, Belanda: 1 meninggal, korban dari suku bangsa lain belum diketahui. (AFP/bbc.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home