Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:35 WIB | Rabu, 08 April 2015

Jepang Bukukan Surplus Transaksi Berjalan 8 Bulan Berturut-turut

Neraca Transaksi Berjalan Jepang surplus delapan bulan berturut-turut, setelah ekonomi negara itu keluar dari resesi dua tahun lalu. (Foto:The Telegraph)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Surplus neraca transaksi berjalan Jepang naik lebih dari dua kali lipat pada Februari. Penurunan harga minyak membantu mempersempit defisit perdagangan dan pelemahan yen meningkatkan pengembalian keuntungan investasi di luar negeri. Demikian data resmi yang diperlihatkan pada Rabu (08/04).

Jepang mencatat surplus 1,44 triliun yen (12 miliar dolar AS) pada Februari, naik 140,5 persen dari setahun sebelumnya, kata kementerian keuangan. Dengan demikian negera ini mencatat surplus untuk bulan kedelapan berturut-turut.

Transaksi berjalan adalah ukuran paling luas perdagangan sebuah negara  dengan seluruh dunia, mengukur tidak hanya perdagangan barang, tetapi juga jasa, pariwisata dan pengembalian investasi di luar negeri.

Pada Februari, defisit perdagangan barang Jepang menyusut 75,0 persen berkat ekspor yang kuat dan tagihan minyak yang lebih rendah.

Surplus di segmen pendapatan utama, yang mencakup keuntungan dari ekuitas dan investasi langsung lainnya, serta dari investasi item-item keuangan, tumbuh sebesar 27,5 persen.

Kenaikan itu diperbesar oleh pelemahan yen, konsekuensi dari kebijakan pro-pengeluaran Perdana Menteri Shinzo Abe dan pelonggaran moneter besar bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ).

Surplus transaksi berjalan Jepang "secara luas akan tetap stabil ke depannya karena tagihan impor minyak yang lebih tinggi akan diimbangi dengan meningkatnya pendapatan investasi," kata Marcel Thieliant, ekonom Jepang pada Capital Economics.

"Bahkan, rebound kecil harga minyak mentah sejak awal tahun ini akan mendorong pelebaran lebih lanjut dari defisit perdagangan dalam beberapa bulan mendatang," kata dia.

"Namun, kami juga berharap nilai tukar akan melemah lebih lanjut dalam bulan-bulan mendatang. Ini akan mengangkat pendapatan investasi dalam nilai yen dan akan mengimbangi peningkatan defisit perdagangan," katanya dalam sebuah catatan.(Ant/AFP)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home