Jepang Siapkan Rp 13,3 Triliun untuk Atasi COVID-19 pada Olimpiade
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Penyelenggara Olimpiade Tokyo akan menghabiskan dana sekitar US$ 900 juta (sekitar Rp 13,2 triliun) untuk menghentikan penyebaran virus corona di Olimpiade tahun depan, kata mereka pada hari Selasa (22/12), saat mengumumkan anggaran terbaru mereka untuk acara yang tertunda.
Penyelenggara mengulangi proyeksi mereka bahwa total biaya penundaan, termasuk penanggulangan COVID-19, akan mencapai sekitar US$ 2,8 miliar (setara Rp 41 triliun), sehingga seluruh biaya penyelenggaraan Olimpiade menjadi sekitar US$ 15,4 miliar (setara Rp 225,6 triliun).
"Kami ingin membangun sistem terbaik dengan terus berinteraksi dengan organisasi dokter dan perawat yang relevan," kata kepala eksekutif Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, kepada wartawan.
“Masih menjadi masalah besar bagi kami untuk mendapatkan staf medis sebanyak yang kami harapkan ketika dihadapkan pada situasi di mana institusi medis berjuang dengan manajemen karena virus corona,” kata Muto.
Penyelenggara mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menunda Olimpiade pada Maret, karena pandemi dan pemerintah Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang telah menyatakan dia akan menjadi tuan rumah Olimpiade “dengan biaya berapa pun”, terus melanjutkan persiapan.
Pertandingan tersebut merupakan warisan dari mantan perdana menteri Shinzo Abe yang mengundurkan diri pada bulan September. Di bawah pengawasannya, Jepang mengamankan Olimpiade dan menginvestasikan miliaran dolar dalam organisasi mereka, setelah mengumpulkan lebih dari US$ 3 miliar (setara Rp 43,9 triliun) dalam bentuk sponsor domestik.
Bahkan sebelum penundaan, Olimpiade telah melampaui anggaran awal dengan hampir US$ 13 miliar (setara Rp 190 triliun) telah dihabiskan, menurut penyelenggara.
Penanggulangan COVID-19 akan mencakup infrastruktur pengujian PCR, mendirikan klinik, serta membuat pengaturan cakupan jarak jauh dan tindakan pencegahan di pusat pengolahan makanan dan minuman, menurut ringkasan anggaran.
Beberapa biaya tambahan akan ditanggung oleh sponsor tambahan dan asuransi, kata penyelenggara bulan ini. Mereka juga akan memanfaatkan dana darurat yang dirinci dalam anggaran tahun lalu untuk menutupi beberapa kekurangan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...