Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 13:03 WIB | Kamis, 11 Februari 2021

Joe Biden Tekan Xi Jinping tentang Masalah HAM

Joe Biden Tekan Xi Jinping tentang Masalah HAM
Presiden China, Xi Jinping, berjabat tangan dengan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, yang ketika itu adalah Wakil Presiden. (Foto: dok. Reuters)
Joe Biden Tekan Xi Jinping tentang Masalah HAM
Polisi menyemprotkan cairan merica pada massa dalam protes di pusat perbelanjaan New Town Plaza di Shatin di Hong Kong pada 15 Desember 2019. (Foto: dok. AFP)
Joe Biden Tekan Xi Jinping tentang Masalah HAM
Para pekerja berjalan di dekat pagar pembatas fasilitas dari apa yang dikenal sebagai pusat pendidikan keterampilan kejuruan di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China pada 4 September 2018. Fasilitas itu disorot Barat sebagai penjara bagi Uighur. (Foto: dok. AP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menekan pemimpin China, Xi Jinping, atas masalah hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang, hari Rabu (10/2) malam dalam pembicaraan pertama mereka sejak presiden baru AS itu menjabat pada 20 Januari, menurut Gedung Putih.

Pembicaraan itu menetapkan panggung tentang apa yang bisa terjadi dalam hubungan kontroversial antara dua negara adidaya. Biden menawarkan Xi "salam dan harapan baik" untuk rakyat China pada kesempatan perayaan Tahun Baru Imlek, kata Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Namun, dia dengan membangun fondasinya sendiri untuk hubungan Washington-Beijing, setelah empat tahun penuh gejolak di bawah pendahulunya Donald Trump. Biden segera menantang mitranya atas proyeksi kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik, tindakan keras terhadap aktivis pro demokrasi di Hong Kong dan penindasan terhadap jutaan Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Dalam pembicaraan telepon itu, Biden mengatakan kepada Xi bahwa prioritasnya adalah melindungi keamanan, kemakmuran, kesehatan dan cara hidup rakyat Amerika, dan untuk melestarikan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan tentang pembicaraan telefon tersebut.

Secara khusus, Biden "menggarisbawahi keprihatinan fundamentalnya tentang praktik ekonomi Beijing yang memaksa dan tidak adil, tindakan keras di Hong Kong, pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di wilayah tersebut, termasuk terhadap Taiwan," katanya.

Kedua pemimpin juga berbicara tentang pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan proliferasi senjata. “Biden berkomitmen untuk mengupayakan keterlibatan praktis dan berorientasi pada hasil untuk memajukan kepentingan rakyat Amerika dan sekutu kita,” kata Gedung Putih. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home